TEMPO.CO, Amman - Presiden Israel Shimon Peres memperingatkan para pemimpin Israel dan Palestina, Minggu 26 Mei 2013, untuk tidak membuang-buang waktu lagi dan segera memulai negosiasi perdamaian berdasarkan premis "dua negara untuk dua bangsa." "Ini sangat mendesak," kata Peres. "Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini karena itu akan digantikan oleh kekecewaan besar."
Peres, yang perannya seremonial saja dalam pemerintahan Israel, tiba Ahad 26 Mei 2013 di satu resor mewah di Laut Mati, Yordania, untuk pertemuan Forum Ekonomi Dunia. Dalam pertemuan itu, para pemimpin Israel dan Palestina diharapkan untuk berbagi panggung yang sama, bersama dengan AS Menteri Luar Negeri John Kerry, yang telah bolak-balik ke Timur Tengah yang mencoba untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian yang macet.
Raja Yordania Abdullah II dan Peres dijadwalkan bertemu secara pribadi Minggu. Menurut pejabat Israel, Peres juga kemungkinan bisa duduk bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan itu.
Diminta untuk menanggapi seruan Peres, pemimpin negosiator perdamaian dari Palestina, Saeb Erekat mengaku "tidak melihat tanda-tanda optimisme."
Erekat menyalahkan Israel, dan mengatakan Palestina ingin mendengar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkomitmen untuk solusi dua-negara. "Kami bukan penghambatnya," kata Erekat. "Sudah saatnya bagi Israel untuk berdamai dan bukan bicara tentang perdamaian."
Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa ia mendukung solusi dua negara, dimana Israel berdampingan dengan negara baru Palestina, "tanpa prasyarat" dan telah berjanji untuk kembali ke meja perundingan
Tapi pemimpin Palestina meragukan komitmen Netanyahu. sebab, ia terus memungkinkan pembangunan permukiman Yahudi dibangun di Tepi Barat, dan itu mengurangi kemungkinan pembentukan sebuah negara Palestina. Mereka juga ingin Netanyahu untuk memulai negosiasi berdasarkan perbatasan sebelum perang 1967.
GUARDIAN|ABDUL MANAN
Berita Lainnya:
Ciuman Massal sebagai Protes
Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa
Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah