TEMPO.CO, London - Dua orang telah ditangkap karena diduga membuat komentar ofensif di Twitter tentang pembunuhan seorang tentara Inggris di Woolwich, London. Sang tentara dibunuh dengan cara yang keji oleh dua orang yang mengaku dirinya Muslim.
Laporan polisi menyebut komentar yang muncul di situs jejaring sosial memang bersifat rasis atau anti-agama. Pemilik akun, pria 23 tahun dan 22 tahun, ditahan di bawah UU Ketertiban Umum karena dicurigai menghasut kebencian rasial dan agama.
Detektif Inspektur Ed Yaxley dari Avon dan Somerset mengatakan padapada Rabu malam, mereka dihubungi oleh orang-orang yang khawatir tentang komentar yang dibuat pada akun sosial media.
"Kami memulai penyelidikannya ke dalam komentar dan di sekitar pukul 03.20 dua pria, berusia 23 dan 22 tahun, ditahan di dua alamat di Bristol," katanya.
Menurutnya, komentar keduanya membahayakan komunitas di Bristol. "Orang-orang harus berhenti dan berpikir tentang apa yang mereka katakan di media sosial sebelum membuat pernyataan dengan konsekuensi serius," katanya.
THE INDEPENDENT | TRIP B
Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Inilah 12 Siswa Peraih Nilai UN Tertinggi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara