Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FBI Bongkar Tweet Pelaku Bom Boston Sejak 2011

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Dzokhar Tsarnaev lahir di Kyrgyzstan, berasal dari etnik c Chechen. Ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2002. Dzokhar diketahui tinggal di jalan Norfolk 410, Cambridge, Massachusetts. AP
Dzokhar Tsarnaev lahir di Kyrgyzstan, berasal dari etnik c Chechen. Ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2002. Dzokhar diketahui tinggal di jalan Norfolk 410, Cambridge, Massachusetts. AP
Iklan

TEMPO.CO, Boston - FBI kembali membongkar akun Twitter tersangka bom Boston, Dzokhar Tsarnaev sejak tahun 2011. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai apa saja yang dia katakan dan lakukan pada bulan-bulan menjelang serangan.

Beberapa pesan berisi ungkapan khas dari seorang mahasiswa, berbicara tentang mencuci dan bermain beer pong. Namun seiring waktu, tweet Tsarnaev juga diketahui mengalami transformasi.

Kriminolog Northeastern University, James Alan Fox, turut menganalisis tulisan Tsarnaev itu. "Anda lihat seluruh tweet ini selain campuran kegiatan sehari-hari dan berpesta misalnya, juga berisi sisipan mengenai Islam, Chechnya, serta ketidaksukaan dan kebenciannya pada  Amerika," kata Fox. "Apa yang ia lakukan dengan saudaranya, adalah bagian dari hidupnya, tapi bukan totalitas hidupnya."

Ia menyatakan, targetnya bukan orang per orang, melainkan Amerika. Setahun sebelum ledakan mematikan di Boylston Street, Tsarnaev menulis, "Satu dekade di Amerika sudah, aku ingin keluar."

Potret yang muncul dari profil Twitter-nya adalah adalah seorang pemuda yang bangga dengan akar Chechnya-nya. Juga tentang agamanya. "Kedua elemen tentu sangat penting untuk memahami mengapa berpartisipasi dalam tindakan ini. Ia juga dekat dengan kakaknya."

Beberapa bulan kemudian dia menulis, "Agama saya adalah kebenaran" dan "saudara-saudara di masjid berpikir aku seorang mualaf atau bahwa aku dari Aljazair atau Suriah."

Dia juga memposting gambar kembang api dan berbicara tentang melakukan kerusakan, karena "Aku punya beberapa lagi yang tersisa."

Delapan bulan sebelum pengeboman ia menulis "Boston Marathon bukanlah tempat yang baik untuk merokok," dan pada pukul 08.04 pada hari pemboman, ia menulis, "Bukankah tak ada cinta di jantung kota, waspadalah, orang-orang."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dzhokhar bersama kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, menjadi tersangka utama Bom Boston 15 April lalu. Tamerlan tewas tertembak selama dalam pengejaran.

Mereka memasuki Amerika Serikat bersama keluarganya pada 2002 atau 2003. Dzhokhar pernah bersekolah di Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan antara 1999-2001.

Pemuda berusia 19 tahun itu melanjutkan pendidikannya di Universitas Amherst di Massachusetts. Dia seorang bintang olahraga gulat di Cambriddge Rindge dan Latin School. Atas prestasi itu, dia mendapatkan beasiswa sebesar US$ 2.500 (sekitar Rp 24 juta) di Kota Cambridge.

Kini ia meringkuk di tahanan menunggu kelanjutan proses hukumnya, Jika terbukti bersalah, dia bisa dijatuhi hukuman mati.

BOSTON CHANNEL | TRIP B

Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat
| Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah

Teroris Barbar Beraksi di Inggris

Tunisia Tahan Amina Tyler, Demonstran Bugil 

Kisah Tahanan Lolos dari Penjara Kejam Korea Utara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran