TEMPO.CO, Makhachkala - Sedikitnya empat orang tewas dan 44 korban lainnya cedera setelah dua bom meledak pada Senin, 20 Mei 2013, di daerah konflik Kaukasus Utara. Demikian Menteri Kesehatan Rusia menerangkan di situs resmi kementerian. "31 korban cedera dilarikan ke rumah sakit," tulis penjelasan dalam situs itu.
Insiden berdarah yang berlangsung di Makhachkala, ibukota republik semi otonomi Dagestan juga menyebabkan kerusakan parah. Petugas keamanan mengatakan, mereka yakin serangan bom itu ditujukan terhadap pejabat penegak hukum sebab ledakan terjadi di gedung keamanan lokal.
"Satu bom mobil ditemukan oleh polisi patroli, sebelum meledak bom diamankan namun keburu menimbulkan ledakan kecil," kata petugas.
Selajutnya, polisi menerangkan, sejumlah orang mendekat bersamaan dengan ledakan kuat bom kedua menyebabkan beberapa orang tewas.
"Bom kedua diledakkan dengan remote control," ujar otoritas setempat. Penyelidik mengatakan, "Hampir semua korban luka dan tewas disebabkan oleh ledakan bom kedua."
Baca Juga:
Mengenai jumlah korban jiwa, polisi masih berbeda hitungan. Menurut mereka setidaknya antara tiga hingga delapan orang telah tewas. "Sekitar 30 orang lainnya dipercaya cedera."
Pemberontak Islam menggunakan Kaukasus Utara sebagai basis perlawanan terhadap pemerintahan Moskow. Pelaku ledakan bom Boston Marathon, Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev berasal dari daerah ini.
CNN | AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Skenario Tukar Kursi, Lobi Fathanah di Pesawat
Calon KSAD Moeldoko Diingatkan 'Operasi Sajadah'
Diajak Mesum, Gadis Bercadar Nekat Potong 'Burung'
Gadis Bercadar Jadi Tersangka Pemotong 'Burung'
Gadis Bercadar Potong 'Burung', Polisi Terkecoh