Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musharraf Diminta Bayar Jaminan Rp 195 juta

image-gnews
Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf. REUTERS/Mian Khursheed
Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf. REUTERS/Mian Khursheed
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Bekas penguasa militer Pakistan, Pervez Musharraf, diminta membayar uang jaminan kepada negara karena diduga terlibat dalam pembunuhan eks Perdana Menteri Benazir Bhutto.

Pengadilan Anti-Terorisme di Islamad mengeluarkan perintah pembayaran uang jaminan pada Senin, 20 Mei 2013, terhadap Musharraf yang ditahan di rumah pertaniannya di pinggiran Islamabad sejak 19 April 2013.

Penahanan pensiunan jenderal itu terkait dengan dakwaan atas konspirasi dua kali percobaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Bhutto yang tewas karena satu tembakan dan serangan bom pada 2007 di Rawalpindi.

Hakim Habibur Rehman mengatakan, Musharraf yang berkuasa di Pakistan dari 1999 hingga 2008 setelah berhasil merebut kekuasaan dengan cara kudeta, diharuskan membayar uang jaminan masing-masing US$ 10 ribu (Rp 97 juta).

"Uang jaminan itu tidak otomatis membebaskan dirinya dari berbagai kasus hukum lainnya, termasuk kasus pembunuhan terhadap pemimpin pemberontak Baluch," ujar hakim. "Namun demikian, keputusan (pembayaran jaminan) dapat membuka jalan pembebasannya," kata koresponden Al Jazeera, Kamal Hyderl, dari Islamabad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintahan Musharraf menyalahkan Baitullah Mehsud, Kepala Taliban Pakistan, sebagai pelaku pembunuhan terhadap Bhutto. Dia menolak tuduhan keterlibatan dirinya dalam pembunuhan tersebut.

Musharraf kembali dari pengasingannya di Dubai pada Maret 2013 untuk mengikuti pemilihan umum di negaranya pada pekan lalu. Dalam pidatonya di depan para pendukung, Musharraf bersumpah akan menyelamatkan negara dari kekerasan dan keterpurukan ekonomi, tetapi dia dihadapkan pada kendala tuduhan atas berbagai pembunuhan semasa berkuasa.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Dengar Pengakuan Maharani, Perasaan Sefti Hancur

Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf 

Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah

Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi

Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.