TEMPO.CO, Paris - Perancis telah mendapatkan persetujuan dari Pentagon, Kantor Departemen Pertahanan Amerika Serikat, untuk membeli dua drone jenis Reaper untuk pengumpulan intelijen. Surat kabar Le Monde, Sabtu 18 mei 2013 mengatakan, sekarang Prancis hanya membutuhkan persetujuan dari Kongres.
Dengan perangkat keras saat ini yang semakin usang, Perancis berusaha membangun satu armada modern pesawat tanpa awak (drone) untuk operasi pengintaian di negara-negara seperti Mali.
Le Monde mengatakan, Prancis akhirnya berniat membeli total lima atau tujuh Reapers, yang akan dibuat oleh perusahaan swasta General Atomics, dengan biaya 300 juta euro.
Intervensi militer ke Mali yang dipimpin Perancis sejak Januari 2013 menyadarkan Perancis tentang cocoknya drone untuk perang modern.
Militer AS tidak berpartisipasi dalam serangan darat di Mali tetapi membantu operasi itu dengan ikut mengangkut pasukan dan memberikan informasi intelijen dari pesawat tanpa awaknya yang berbasis di Nigeria.
Reuters | Abdul Manan