TEMPO.CO, Jakarta- Lantaran diduga menghasut, Adam Adli , seorang aktivis mahasiswa pro reformasi Malaysia ditangkap kepolisian Kuala Lumpur. Adam ditangkap saat keluar dari kediamannya di bilangan Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu sore 18 Mei 2013.
Adam yang berkuliah di Universitas Pendidikan Sultan Idris, kini ditahan di kantor polisi Jinjang, Kuala Lumpur. Berdasarkan surat resmi keterangan pers Kepolsian Kuala Lumpur yang diterima Tempo, Ia dikenakan pasal penghasutan dibawah aturan Sekyen 4(1) Akta Hasutan 1948.
Baca Juga:
“Siapa saja yang berbuat dan berniat mengganggu kestabilan negara akan diperlakukan seperti ini,” kata Datuk Mohmad Bin Saleh, Kepala Kepolisian Kuala Lumpur dalam siaran persnya.
Sebenarnya Adam kini sedang menjalani hukuman skorsing selama tiga semester dari Universitas karena menurunkan bendera Perdana Menteri Najib, pada akhir 2011 lalu. Ia dikenal sebagai aktivis pro reformasi Malaysia dari kalangan mahasiswa.
Menurut penuturan beberapa kawannya kepada Tempo, kemungkinan orasi Adam pada saat gelaran forum rotes hasil pemilihan raya ke 13 Malaysia yang digelar Suara Anak Muda Malaysia (SAMM) pada 13 Mei lalu, dijadikan dasar penangkapannya. Dalam pertemuan yang diunggah di situs youtube itu, Adam yang berada di atas panggung menyerukan agar rakyat mau bersama-sama dirinya menegakan reformasi di Malaysia.
Baca Juga:
Rencananya, sebuah aksi akan dilakukan para aktivis pro reformasi Malaysia pada malam ini untuk menuntut pembebasan Adam. Hasil Pemilihan Umum Malaysia ke 13 memang menimbulkan banyak pro dan kontra. Kemenangan Barisan Nasional yang merebut 133 kursi atas kubu oposisi yang mendapat 89 kursi parlemen, menuai banyak protes.
Sandy Indra Pratama | Anne Muhammad (KUALA LUMPUR)