TEMPO.CO, LAGOS—Pasukan Nigeria memborbardir sejumlah markas kelompok militan Boko Haram di wilayah timur laut, Jumat, 17 Mei 2013. Serangan dengan pesawat tempur dan helikopter itu, menurut juru bicara Departemen Pertahanan Nigeria, Chris Olukolade, menewaskan sejumlah pemberontak.
“Kami belum selesai mengevaluasi operasi militer ini sehingga belum dapat memastikan jumlah pemberontak yang tewas,” kata Olukolade kepada Reuters melalui telepon.
Kemarin, pasukan Nigeria menyerbu markas Boko Haram di Taman Nasional Sambisa, padang savanah seluas 500 kilometer persegi di Borno. Menurut seorang sumber militer Nigeria kepada AP, sedikitnya 21 anggota kelompok Boko Haram tewas dalam serbuan itu. Serangan serupa pernah dilakukan di kawasan itu pada Januari lalu untuk melumpuhkan kekuatan Boko Haram.
Pasukan Nigeria berupaya merebut kembali wilayah yang berhasil dikuasai Boko Haram di bagian timur laut. Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan kondisi darurat di tiga negara bagian wilayah timur laut Nigeria, yakni Borno, Yobe dan Adamawa pada Rabu lalu.
“Tentara akan melakukan semua yang diperlukan untuk mengakhiri serangan teroris,” ujar Jonathan. Militer mengerahkan ribuan anggotanya ke tiga negara bagian yang berbatasan dengan Niger, Chad dan Kamerun itu.
Operasi militer ini diduga akan mendapat perlawanan sengit di wilayah-wilayah kota, seperti ibu kota Borno, Maiduguri. Di lokasi itu, anggota Boko Haram tinggal bersama warga sipil lainnya.
Sinyal telepon genggam di wilayah itu pun terganggu sejak Kamis lalu. Seorang pejabat pemerintah mengakui gangguan sinyal telepon genggam merupakan bagian dari operasi militer untuk menggangu komunikasi Boko Haram.
Dari Negara Bagian Katsina, sejumlah pria bersenjata tewas dalam baku tembak dengan polisi. Belum diketahui apakah pelaku serangan merupakan anggota Boko Haram. “Wilayah ini bukan basis kelompok itu,” tutur juru bicara tentara, Ikedichi Iweha, dalam kesempatan terpisah.
Boko Haram dan kelompok militan lain, seperti Ansaru yang berafiliasi dengan Al Qaidah, kini menjadi ancaman terbesar bagi keamanan negara penghasil minyak terbanyak di Benua Afrika ini. Sekitar dua ribu orang tewas sejak Boko Haram menggelar serangan empat tahun lalu.
Boko Haram, merupakan istilah dalam bahasa lokasl Hausa, yang berarti “terlarang.” Kelompok ini berniat mendirikan negara Islam di Nigeria. Separuh dari 170 juta rakyat Nigeria beragama Muslim, sedangkan sisanya beragama Kristen. Meski kerap menyerang pemerintah dan warga Kristen, serangan Boko Haram juga merenggut nyawa warga Muslim.
L REUTERS | BBC | AP | SITA PLANASARI AQUADINI