TEMPO.CO, Boston - Tersangka pelaku bom Boston Marathon, Dzhokhar Tsarnaev yang ditemukan bersembunyi di dalam kapal saat pengejaran terakhir beberapa hari usai ledakan, meninggalkan tulisan tangan berisi pesan bahwa serangan yang dilakukan sebagai bayaran Amerika Serikat terhadap negara-negara muslim yang diperangi.
Keterangan tersebut dilaporkan CBC News, Kamis, 17 Mei 2013, mengutip sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.
Dia mengatakan, Tsarnaev menggunakan pulpen untuk menulis surat di tembok kapal, tempat polisi menemukannya dalam kondisi berlumuran darah akibat tembakan yang diterima setelah empat hari kabur usai melakukan serangan bom pada 15 April 2013.
Isi tulisan di atas tembok di antaranya berbunyi, "Jika Anda menyerang seorang muslim, maka Anda telah menyerang seluruh umat Islam," lapor CBS News.
Al Jazeera belum bisa memverifikasi laporan ke sumber independen, bahkan kantor berita Reuters tak bisa mendapatkan informasi dari juru bicara FBI di Boston.
CBS News melaporkan, Tsarnaev, pemuda berusia 19 tahun, menyebutkan bahwa kakaknya yang juga tersangka pelaku ledakan Yamerian Tsarnaev, 26 tahun, yang tewas akibat tembakan polisi adalah seorang syuhada.
Dzhokar Tsarnaev ditahan di Watertown, Massachusetts, pada 19 April 2013, setelah dilakukan perburuan oleh petugas keamanan selama empat hari di kawasan Boston. Dia ditahan di sebuah penjara rumah sakit di Boston barat dan dihadapkan pada tuduhan yang dapat membawanya ke hukuman mati jika terbukti dia melakukan serangan bom mematikan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS
Fathanah Akui Indehoy dengan Maharani
Fathanah Ketahuan Curi Dokumen KPK
Cerita Dewi Queen of Pantura, Soal Sawer Pejabat