TEMPO.CO, Aleppo - Committee to Protect Journalists (CPJ), sebuah organisasi advokasi jurnalis internasional, pada Senin 13 Mei 2013 lalu merilis pernyataan sikap yang mendesak Pemerintah Suriah membebaskan jurnalis Jerman yang berbasis di Indonesia, Armin Wertz. Wartawan yang selama di Indonesia kerap menulis untuk Majalah Tempo English Edition ini ditangkap oleh polisi Suriah, awal Mei 2013 lalu.
"Selain membebaskan Armin, Otoritas Suriah juga harus memastikan keselamatan Armin," demikian pernyataan CPJ seperti ditulis oleh media Jerman Der Tagesspiegel. "Pemerintah Suriah juga harus membebaskan semua jurnalis asing yang saat ini ditahan di sana," kata Koordinator CPJ untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour. "Semua pihak yang berkonflik di Suriah harus ingat bahwa wartawan adalah warga sipil dan seharusnya tidak jadi korban hanya karena sedang melakukan tugas jurnalistik mereka."
Menurut koran Der Tagesspiegel, Armin sebenarnya sempat mengirim pesan pendek ke sejumlah koleganya pada 5 Mei 2013. Pesan itu berisi informasi kalau Armin Wertz tertangkap polisi Suriah ketika sedang meliput konflik antara pemberontak dan tentara Suriah di Aleppo, kota perbatasan Suriah-Turki. Dalam pesan itu, Armin minta penangkapannya ini dirahasiakan dulu.
Barulah, pada Minggu 12 Mei 2013, Armin Wertz mengirim pesan pendek kedua yang minta tolong agar kabar penangkapannya dipublikasikan. Koran Der Tagesspiegel menulis kalau ada informasi Armin Wertz akan dipindahkan ke Latakia, sebuah kota di pesisir Suriah yang dikenal sebagai basis pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad. Aleppo sendiri sebelumnya dikuasai pemberontak Suriah anti Assad.
Menurut Der Tagesspiegel, Wertz meliput Suriah sejak awal Mei 2013. Dia memasuki wilayah Suriah dari pebatasan Turki, dekat Aleppo, seperti banyak wartawan internasional lainnya. Wartawan Tempo Stefanus Teguh Pramono sempat meliput konflik Suriah dari kota yang sama, pada November 2012 lalu. Tidak jelas bagaimana Armin Wertz bisa mengirim pesan pendek via telepon, dalam keadaan ditahan di Aleppo.
Menurut kantor berita The Associated Press, Kementerian Luar Negeri Jerman sudah mengetahui kabar penahanan Armin Wertz yang memang memegang pasport Jerman. Pemerintah Jerman dilaporkan tengah mengusahakan pembebasan Wertz.
Seiring dengan memanasnya konflik di Suriah, jumlah wartawan yang hilang di sana terus bertambah. Pada awal Mei 2013, keluarga James Foley, seorang wartawan lepas, memastikan bahwa Foley ditahan tentara Suriah. Maret lalu, pemerintah Suriah akhirnya membebaskan wartawan Jerman Billy Six, yang sempat disandera selama tiga bulan.
Selain itu, masih ada Austin Tice, wartawan lepas yang hilang sejak Agustus 2012, Bashar Fahmi (wartawan koran Al-Hurra), Domenico Quirico (wartawan Italia) dan Pierre Piccinin (wartawan Belgia) yang sampai sekarang tak diketahui keberadaannya. Mereka semua hilang di sekitar Aleppo dan Homs.
Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Tempo English Edition, Yuli Ismartono, berharap Armin Wertz selamat. "Meski insiden ini adalah risiko tugas jurnalistiknya, kami berharap dia segera ditemukan dalam keadaan selamat," katanya, Kamis 16 Mei 2013.
SYARI FANI
Berita Terpopuler:
Inggrid Selingkuh? Syarief Hasan: Totally Fitnah
Ini Alasan Freddy Numberi Hengkang dari Demokrat
Dinikahi Ahmad Fathanah, Surti Kaya Mendadak
SBY Dapat Penghargaan, Franz Magnis Protes
Hilmi Akui Kenal Ahmad Fathanah