Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammad Yunus: Buruh Garmen Bangladesh Bak Budak

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika
Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Dhaka - Penerima hadiah Nobel dan pelopor pinjaman mikro, Profesor Muhammad Yunus, mendesak produsen dan pengecer di seluruh dunia untuk memastikan pembayaran upah yang layak bagi jutaan buruh garmen Bangladesh. "Mereka hidup seperti budak," katanya di Berlin.

Ia berada di Jerman untuk melakukan pembicaraan dengan Transparency International untuk memperbaiki indeks untuk upah minimum di negara-negara yang membuat pakaian untuk pengecer Barat. "Mereka dibayar seperti budak, US$ 40 perbulan," katanya.

Dia  juga berbicara pada seminar tentang runtuhnya kompleks pabrik sembilan lantai yang menewaskan 1.127 orang. Upah yang minim dan keselamatan kerja kini menjadi isu yang digarisbawahi terkait musibah itu.

Dalam hampir tiga dekade sebagai kepala Bank Grameen, Yunus membantu mengangkat jutaan warga pedesaan keluar dari garis kemiskinan dan memberdayakan perempuan di negara mayoritas Muslim itu. "Kita tidak ingin membuat Bangladesh sebagai  negara budak. Kita ingin memastikan mereka mendapatkan gaji yang layak. Ini di tangan kita," katanya.

Menurut Yunus, upah harus sedemikian rupa sehingga mereka dapat hidup bahagia dan layak sebagai manusia, dan tidak bekerja seperti budak. "Kita harus memastikan bahwa kita tidak menjual tenaga kerja budak untuk membangun perekonomian kita. Kita harus menjual bakat kita," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Bangladesh mengumumkan bahwa mereka telah mendirikan sebuah panel untuk menaikkan upah para pekerja pakaian jadi. Kini upah minimal mereka US$ 100.

Sebanyak 4.500 pabrik garmen Bangladesh menjadi mitra untuk label mode Barat yang menjual pakaian dengan harga selangit. Negara ini merupakan produsen pakaian terbesar kedua di dunia dan industri menyumbang hingga 80 persen dari ekspor tahunan tahun lalu.

REUTERS | TRIP B



Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Baca juga:
Silvio Berlusconi Pamerkan Ruang Pesta Bunga-bunga

19 Tertembak dalam Parade Hari Ibu di AS

USS Nimitz di Korea Selatan untuk Latihan Bersama

Mahathir Muhammad: Saya Bukan 'Godfather'

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Ilustrasi. mid-day.com
Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.


Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.


Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan


Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.


Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang perantauan di Bangladesh. dhakatribune.com
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.


Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Warga Hindu menari bersama dengan tubuh berlumuran bubuk pewarna saat merayakan Festival Durga Puja di Dhaka, Bangladesh, India, 23 Oktober 2015. Ap Photo
Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.


Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Kota Dhaka, Bangladesh tergenang dengan air banjir bercampur darah kurban Idul Adha. Independent.co.uk Edward Rees
Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.


Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.


Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.


Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

TEMPO/Tony Hartawan
Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.