TEMPO.CO, Beijing - Pihak berwenang Cina melakukan investigasi terhadap Wakil Kepala Badan Perencanaan Nasional Cina, Liu Tienan. Ia adalah pejabat tingkat tinggi terbaru yang terjerat dalam gerakan anti-korupsi yang dilakukan Presiden Cina Xi Jinping.
Badan penegakan disiplin Partai Komunis mengatakan satu pernyataan di situsnya bahwa Liu Tienan, Wakil Kepala Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi, sedang diselidiki karena "dugaan pelanggaran disiplin serius".
Pernyataan dari Komisi Sentral Inspeksi Disiplin, Minggu 12 Mei 2013, itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus itu. Sejumlah media Cina menyebut penyelidikan ini sebagai respons partai atas tuduhan korupsi terhadap Liu yang disampaikan oleh jurnalis terkemuka, Desember 2012 lalu.
Liu, 58 tahun, memegang kekuasaan yang signifikan dalam posisinya sebagai Wakil Kepala Badan Perencanaan Nasional, yang ikut mengarahkan perekonomian negara terbesar kedua di dunia. Liu juga direktur Administrasi Energi Nasional, yang mengatur kebijakan energi negara itu, sampai ia digantikan pada Maret 2013 lalu.
Wartawan yang pertama kali secara terbuka menuduh Liu korupsi adalah Luo Changping, wakil pemimpin redaksi majalah yang disegani: Caijing. Dalam posting di microblog-nya pada Desember lalu, ia mengatakan bahwa Liu memiliki hubungan mencurigakan dengan pengusaha, terlibat banyak dalam kasus pinjaman bank bermasalah, dan memalsukan kualifikasi akademiknya.
Luo belum bersedia memberikan komentar atas berita ini.
Saat mengumumkan penyelidikan terhadap Liu, partai tidak membahas tuduhan spesifik terhadap Liu. Kantor media Badan Energi Nasional awalnya membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai "murni fitnah".
Kepemimpinan baru Cina di bawah ketua partai komunis, Xi Jinping, telah bersumpah untuk membasmi korupsi yang meluas yang telah membuat marah legitimasi partai umum dan dirusak.
Liu adalah pejabat tingkat tinggi terbaru yang diselidiki karena korupsi sejak Xi Jinping memimpin Cina. Desember 2012, seorang wakil sekretaris partai provinsi Sichuan dicopot dari jabatannya menyusul adanya laporan media yang menyatakan bahwa ia dicurigai menjajakan pengaruhnya dan transaksi real estate-nya dipertanyakan.
Guardian | Abdul Manan