Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Dukung Pelarangan Terbang Jet Suriah

image-gnews
Tayyip Erdogan. REUTERS/Osman Orsal
Tayyip Erdogan. REUTERS/Osman Orsal
Iklan

TEMPO.CO, Ankara - Turki akan menyokong usulan Amerika Serikat mengenai pelarangan terbang bagi jet tempur Suriah. Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan kepada stasiun televisi Amerika Serikat, Kamis, 9 Mei 2013.

Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Kamis, 9 Mei 2013, Erdogan mengatakan, Presiden Bashar al-Assar diduga telah menggunakan senjata kimia untuk mengatasi perlawanan kelompok oposisi. Menurut Presiden Barack Obama, langkah Assad dianggap telah melampaui "garis merah."

"Mulai sekarang akan kami katakan 'Ya'," kata Erdogan kepada NBC News ketika ditanya bagaimana jika Turki, salah seorang anggota NATO, membuka sepanjang perbatasannya dengan Suriah guna mendukung "pelarangan terbang" atau diperuntukan bagi pasukan Amerika melakukan penyerangan darat.

Pelarangan terbang itu ditujukan terhadap jet-jet militer Suriah agar supaya tidak bisa membombardir pemberontak seperti yang pernah disampaikan oleh para politisi Amerika Serikat guna menekan Assad.

Namun demikian, jika pelarangan terbang itu benar diterapkan sesuai permintaan Amerika Serikat atau ada kemungkinan penyerangan melalui darat maka akan ada risiko timbulnya korban jiwa tinggi.

Sikap keras Erdogan itu sepertinya mempertebal tekanan Amerika Serikat terhadap Assad dalam menghadapi aksi yang telah berlangsung selama dua tahun dengan korban jiwa 70 ribu orang.

"Nampak jelas bahwa rezim telah menggunakan senjata kimia dan misil. Menurut intelijen kami, mereka menembakkan sekitar 200 misil," kata Erdogan.

Dia tidak menjelaskan apakah negaranya yakin bahwa seluruh 200 misil yang ditembakkan itu membawa senjata kimia, termasuk gas sarin. Pada kesempatan tersebut, Erdogan katakan, negaranya akan berbagi informasi intelijen dengan Dewan Keamanan PBB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi saling tuding antara pasukan pemerintah Suriah dengan pemberontak soal penggunaan senjata kimia, Erdogan jelaskan dalam wawancara tersebut bahwa dia meragukan pemberontak Assad menggunakan senjata kima sebab mereka tak punya akses ke arah sana.

"Tetapi jika toh ada, kami akan melawan. Kami melawan siapapun yang menggunakan senjata kimia," kata Erdogan.

Pekan lalu, tim investigator PBB mengatakan mereka mendapatkan pengakuan dari warga Suriah yang selamat dan staf media. Mereka menyebutkan bahwa pemberontak telah menggunakan gas sarin, meskipun pengakuan itu dibantah oleh beberapa peneliti (investigator) lain.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Meral Aksener. REUTERS
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.


Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.


Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP
Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya


Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Idil Eser. amnesty.org
Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen


Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Turki dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Juli 2017. Lawatan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada 2015. TEMPO/Subekti.
Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.


Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Pasukan khusus Turki menangkap 11 buronan yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada bulan lalu, di provinsi Mugla, Turki, 1 Agustus 2016. REUTERS/Kenan Gurbuz
Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.


Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.


Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington


Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.


Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Islamic Centre Turki dibuka di Filipina. Aa.com.tr
Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.