TEMPO.CO, Cleveland—Beberapa jam setelah Ariel Castro didakwa atas pemerkosaan dan penculikan tiga perempuan selama satu dekade di Cleveland, jaksa negara bagian Ohio, Amerika Serikat tengah mempertimbangkan tuntutan mati kepadanya.
Timothy J. McGinty, Jaksa Cuyahoga County yang mewakili negara dalam kasus ini menuturkan Castro, 52 tahun, didakwa atas kekerasan yang menyebabkan kematian. Ini terkait tindakannya yang melakukan kekerasan terhadap para korban saat mereka hamil. Akibatnya korban mengalami keguguran selama beberapa kali saat disekap Castro.
“Aturan hukum di Ohio memberikan hukuman maksimal mati untuk para pelaku kejahatan yang menyebabkan kematian dalam kasus penculikan,”' kata McGinty dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun televisi Amerika Serikat, Kamis malam waktu setempat.
Castro ditangkap Senin lalu atas tuduhan menculik dan menyiksa tiga perempuan--Amanda Berry, Gina DeJesus and Michelle Knight — di rumahnya yang beralamat di 2207 Seymour Avenue. Berry berhasil melarikan diri melalui pintu rumah dan meminta bantuan tetangga untuk menghubungi polisi.
Berry yang kini berusia 27 tahun diculik saat berusia 17 pada 2003. Knight, 32, baru berusia 20 tahun saat menghilang pada 2002. Adapun DeJesus yang kini berusia 23 tahun, masih berusia 14 tahun saat menghilang pada 2004.
Polisi belum mengungkap detail kejahatan Castro yang bekerja sebagai sopir bus itu. Namun aparat mengakui para korban mengalami perlakuan brutal selama penculikan. “Kejahatan dan penyiksaan keji yang dialami ketiga korban selama satu dekade terakhir di luar batas kemanusiaan,” McGinty menambahkan.
The Associated Press berhasil mengumpulkan laporan polisi yang berisi pengakuan para korban. Dalam laporan tersebut, Berry mengungkapkan ia melahirkan seorang putri yang kini berusia enam tahun, di kolam plastik. Kelahiran bayi itu dibantu oleh Kerry yang terancam akan dibunuh jika anak Berry meninggal. Knight juga dilaporkan lima kali mengalami keguguran akibat dipukuli Castro.
Dalam pengadilan Kamis lalu, Hakim Pengadilan Kota Cleveland, Lauren Moore, mematok uang jaminan US$8 juta atau setara dengan Rp 77,8 miliar untuk Castro. Selama persidangan tersebut, Castro hanya diam dan tidak mengatakan sepatah kata pun.
Di penjara, Castro berada dalam pengawasan ketat petugas untuk menghindari kemungkinan bunuh diri. Pengacara Castro, Kathleen DeMetz, menambahkan kliennya kini berada dalam sel isolasi. Seperti dilansir CBS News, Castro mengakui kejahatannya dalam sebuah surat di rumah. Surat itu diduga menjadi pesan terakhir sebelum ia bunuh diri. Dalam surat itu, ia mengaku pernah diperkosa pamannya saat masih kecil.
L AP | LOS ANGELES TIMES | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI