TEMPO.CO, Beijing - Bank milik negara terbesar di Cina telah menutup rekening bank Korea Utara karena dicurigai mendanai program-program senjata Korut. Langkah ini dianggap banyak kalangan sebagai tanda Beijing mulai frustrasi terhadap sekutunya itu.
Bank of China mengumumkan Selasa bahwa pihaknya menghentikan semua transaksi yang dilakukan oleh North Korean Foreign Trade Bank. Namun mereka tidak mengatakan berapa banyak uang Korut yang berada di rekening itu atau kapan tindakan itu diambil.
Departemen Keuangan AS tahun ini menyebut North Korean Foreign Trade Bank sebagai 'kasir' dalam membantu rezim Korea Utara membiayai pengembangan rudal dan senjata nuklir.
Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah melakukan sebagian besar aktivitas perbankan melalui koleganya, Cina. Suspensi rekening oleh Bank of China dapat menyebabkan Pyongyang makin terisolasi.
"Bank of China harus mematuhi sanksi internasional karena mereka memiliki reputasi untuk ditegakkan," kata John Park, seorang ahli dalam hubungan Cina-Korea Utara di Universitas Harvard. Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa Bank of China telah mulai membatasi hubungannya dengan Korea Utara.
"Apa yang akan menjadi lebih substantif adalah jika Cina mencabut dokumen izin kerja untuk perusahaan dagang negara milik Korut di Cina," katanya.
REUTERS | TRIP B
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Baca juga:
Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia
Jangan Anggap Sepele Insomnia
Cara Aman Atasi Gangguan Tidur
Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita