TEMPO.CO, Damaskus - Gempuran udara Israel ke sejumlah fasilitas militer dekat Damaskus, Ahad, 5 Mei 2013, menewaskan puluhan pasukan elit Suriah yang berada di dekat Istana Presiden. Keterangan tersebut disampaikan oleh pejabat tinggi militer Suriah seperti dikutip New York Times, Senin, 6 Mei 2013.
Salah seorang dokter di Rumah Sakit Militer Tishreen mengatakan, sedikitnya 100 serdadu tewas dan puluhan lainnya cedera, tulis Times.
Sementara itu, The Syrian Observatory for Human Rights, lembaga hak asasi berbasis di London, Inggris, Senin, 6 Mei 2013, mengatakan, serangan Israel ke sasaran militer Suriah pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 15 tentara dan melukai puluhan lainnya.
"Sediktinya 15 anggota tentara Suriah tewas dan puluhan lainnya hilang setelah digempur melalui serangan udara dekat Damaskus pada Ahad dini hari waktu setempat, 5 Mei 2013," jelas pimpinan Observatory, Rami Abdel Rahman, kepada kantor berita AFP.
Rahman menambahkan, "Ada tiga sasaran (serangan) yang biasanya dihuni sekiar 150 tentara, namun tidak jelas apakah mereka berada di sana saat serangan terjadi."
Suriah dalam pernyataannya kepada pers, Ahad, mengatakan, Israel telah melakukan serangan udara terhadap tiga fasilitas militer dekat Damaskus. Sedangkan seorang sumber diplomat di Beirut, ibu kota Libanon, menerangkan, gempuran udara Israel itu ditujukan terhadap sebuah fasilitas milier, gudang senjata, dan unit anti-serangan udara.
Pemerintah Suriah tidak memberikan sikap jelas terhadap serangan ini, namun Kementerian Luar Negeri mengatakan mereka mengirimkan surat ke PBB yang menyatakan bahwa Israel telah melakukan agresi menyebabkan kematian, cedera, dan kerusakan serius.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia