TEMPO.CO, KUALA LUMPUR - Akun media sosial para petinggi oposisi ramai dihinggapi pesan dan keluhan dari para pemilih yang menyaksikan pelanggaran Pemilihan Umum Malaysia. Salah satunya adalah akun @rafiziramli milik salah seorang pejabat tinggi Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Dalam pantauan TEMPO, sedikitnya empat akun mikro blogging twitter.com milik pemilih pendukung oposisi mengadu ke Rafizi Ramli. Salah satu akun itu mengabarkan soal lunturnya tinta pada jari mereka selepas memilih di tempat pemungutan suara. “Kamu boleh lihat ini, kata Edmund Lau, Ahad 5 Mei 2013, sembari memperlihatkan foto jari telunjuk kirinya.
Baca Juga:
Masalah lunturnya tinta ini memang menjadi bahasan utama pelanggaran pemilihan yang dipersoalkan gerakan BERSIH –organisasi non profit pemerhati pemilu Malaysia. Sebelumnya, masalah lunturnya tinta penanda pemilih ini juga ditemukan dalam pengundian awal yang berlangsung akhir April lalu. “SPR harus bisa menjelaskan hal ini nanti
Sementara itu, Rafizi Ramli sendiri dalam kicauannya berencana akan melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang ia temukan sendiri. Dalam seruannya kepada media lewat kicauannya ia bakal melaporkan temuan soal pengundi bayaran yang ditemukan di daerah pemilihan Ampang. “pada pukul 11.30 waktu setempat saya telah melaporkannya ke kepolisian, para pengundi harntu berasal dari Banglades” katanya.
Sehari sebelum pemilihan, BERSIH mengungkapkan temuan bukti adanya pengundi bayaran yang didatangkan dari luar negeri. Mereka datang ke Malaysia pada puul 04.30 pagi hari menumpang pesawat Malaysia Airlines.
Baca Juga:
Sandy Indra Pratama (KUALA LUMPUR)