TEMPO.CO, Boston - DNA perempuan yang ditemukan pada sisa salah satu bom yang meledak di Boston tidak cocok dengan istri salah satu tersangka bom, sumber kepolisian mengatakan kepada ABC News hari ini.
Awal pekan ini polisi mengungkapkan bahwa DNA selain milik dua tersangka telah ditemukan pada pecahan bom. Namun investigator belum memastikan apakah itu berasal dari korban dalam serangan, seseorang yang menangani komponen bom sebelum dirakit, atau dari pelaku lain. Saat itu polisi mendatangi rumah Katherine Russell, istri tersangka Tamerlan Tsarnaev.
Meskipun DNA Russell tidak cocok dengan jejak di serpihan bom, FBI masih ingin tahu apa yang Tamerlan mungkin katakan melalui panggilan telepon pada Russell sehari setelah ledakan.
Seorang pengacara untuk Russell merilis sebuah pernyataan hari Selasa mengatakan bahwa dia memberikan "bantuan sebanyak yang dia bisa dalam penyelidikan" dan menegaskan dia sama sekali tak tahu-menahu rencana pemboman itu.
Tamerlan Tsarnaev, dan saudara laki-lakinya Dzhokhar, dituduh meledakkan sepasang bom di dekat garis finish Boston Marathon pada 15 April, menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak 8 tahun. Beberapa hari kemudian Tamerlan tewas dalam tembak-menembak dengan polisi. Dzhokhar yang terluka tertangkap sehari kemudian.
ABC NEWS | TRIP B