Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Minta Korut Bebaskan Kenneth Bae Segera

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Kenneth Bae
Kenneth Bae
Iklan

TEMPO.COSeoul - Amerika Serikat menyerukan pembebasan segera warga negara Amerika Serikat yang dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa di penjara Korea Utara. Mereka juga menyesalkan tidak adanya transparansi dalam sistem hukum dan kegagalan untuk memberikan "proses hukum" pada Bae.

Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi laporan bahwa Kenneth Bae telah menerima hukuman karena diduga melakukan "tindakan bermusuhan". Namun tak ada rincian lebih lanjut tentang tuduhan itu.

Juru bicara Deplu AS, Patrick Ventrell, mengkritik "kurangnya transparansi dan proses dalam sistem hukum". Dia mengatakan perwakilan dari Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang, yang mewakili Bae tanpa adanya kehadiran diplomatik AS di Korea Utara, tidak pernah dihadirkan di persidangan.

"Tidak ada prioritas yang lebih besar bagi kita daripada keselamatan warga AS, dan kami mendesak mereka untuk memberinya amnesti dan pembebasan segera," katanya.

Seorang juru bicara Gedung Putih yang menyertai kunjungan Presiden Barack Obama ke Meksiko mengatakan ia masih menunggu untuk mendengar rincian lebih lanjut dari perwakilan Swedia. Ia juga menekankan bahwa pembicaraan dengan Korea Utara atas masalah yang lebih luas hanya akan terjadi jika mereka setuju untuk mematuhi mandat kontrol senjata PBB.

Bae ditangkap pada bulan November 2012 di Rason, zona ekonomi khusus di wilayah timur Korea Utara yang berbatasan dengan Cina dan Rusia. Pengadilannya dimulai pada Selasa, menurut kantor berita resmi KCNA.

Bae, operator tur yang tinggal di pinggiran Seattle dituduh mencoba menggulingkan pemerintah, kejahatan yang membawa pada konsekuensi hukuman mati. Namun "dosa" yang telah dilakukannya untuk menggulingkan pemerintah tak disebutkan.

Pria 44 tahun itu lahir di Korea Selatan dan menjadi  warga negara AS melalui jalur naturalisasi. Ia mengelola sebuah agen perjalanan yang disebut Nation Tours dan telah mengunjungi Korea Utara beberapa kali tanpa insiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teman Bae mengatakan ia memiliki perwakilan di kota perbatasan China, Dalian, dan sering bepergian ke Korea Utara untuk memberi makan anak-anak kurang mampu.

Pengamat Korea Utara mengatakan Bae mungkin akan memulai hukuman di fasilitas khusus bagi orang asing dan tidak di salah satu kamp kerja paksa terkenal negara itu, di mana sekitar 200 ribu orang diperkirakan dipenjara dalam kondisi yang mengerikan.

CNN | TRIP B

Topik terhangat:
Susno Duadji
 | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga:
Jokowi Terima Gitar Bas dari Metallica

Marissa Anita, Dari Jurnalisme ke Teater

Penyair Sitok Srengenge dan Hari Leo Saling Kritik

Museum Van Gogh Siap Dibuka Kembali

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran