TEMPO.CO, Boston - Dua bersaudara Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev, dua pelaku bom Boston, sebetulnya merencanakan serangan pada tanggal 4 Juli. Namun, kata sumber penegak hukum, mereka memutuskan untuk mempercepat aksinya.
"Mereka merencanakan serangan lebih awal karena ternyata mereka menyelesaikan perakitan bom lebih cepat dari yang mereka duga," katanya, kepada Reuters. Secara kebetulan pada saat yang sama, lomba lari Boston Marathon digelar.
Bom Boston menewaskan tiga orang dan melukai 260 orang lainnya. Tamerlan tewas setelah kontak senjata dengan aparat selama pelariannya.
Kemarin, polisi mencokok tiga orang lainnya yang diduga terkait aksi mereka. Ketiganya, Azamat Tazhayakov, Dias Kadyrbayev, dan Robel Phillipos, adalah teman kuliah Dzokhar. Mereka dianggap telah menghalangi penyidik dalam penyelidikan kasus pengeboman Boston dan menghilangkan barang bukti.
Mereka mengambil laptop, vaseline, dan bekas kemasan bubuk kembang api dari kamar asrama Tsarnaev di University of Massachusetts-Dartmouth pada jam yang sama setelah FBI merilis foto Tamerlan sebagai tersangka.
REUTERS | TRIP B