TEMPO.CO, Boston - Jenazah Tamerlan Tsarnaev, tersangka pelaku bom Boston diambil oleh perwakilan sebuah rumah duka. Namun Terrel Harris, juru bicara Examiner Medical Officer Massachusetts menolak untuk merinci siapa yang mengklaim jenazah itu atau yang rumah duka mengambilnya.
Tamerlan bersama adiknya, Dzokhar, diduga meletakkan dua rangkaian bom di dekat garis finish Boston Marathon. Ia tewas sementara sang adik kini dalam penahanan aparat keamanan. Penyebab kematian Tsarnaev tidak akan dirilis sampai sertifikat kematian diteken setidaknya Jumat pagi, kata Harris.
Salah satu item yang dapat menghasilkan beberapa petunjuk dalam kasus pemboman itu kini di tangan pejabat federal. FBI dikabarkan telah menyita laptop milik Dzhokhar dari tangan salah satu temannya yang kini ditahan karena dituduh menghalangi pemeriksaan.
Seorang pengacara untuk Dias Kadyrbayev, sahabat Dzokhar yang kini ditahan itu, memberitahu CNN bahwa kliennya "telah menyerahkan laptop pada FBI." Dua sahabat lainnya juga diamankan. Azamat Tazhayakov dan Kadyrbayev dicokok Rabu karena dianggap bersekongkol untuk membuang barang bukti dari kamar asramanya, termasuk bungkus kosong kembang api, sementara Robel Phillipos, sahabatnya yang lain, didakwa membuat pernyataan palsu kepada penyidik.
Tiga orang tewas dan lebih dari 260 terluka ketika dua alat peledak yang dirakit dalam panci bertekanan tinggi dan bahan lainnya meledak di lokasi terpisah di dekat garis finish pada tanggal 15 April.
Dzhokhar, yang menderita luka tembak pada kepala, leher, kaki, dan tangan, kini berada di dalam fasilitas medis sebuah penjara di Devens, Massachusetts. Dia dituduh menggunakan senjata pemusnah massal dan bisa menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
Pihak berwenang mengatakan mereka percaya dua bersudara ini bertindak sendirian. Namun keterlibatan kelompok-kelompok teror, termasuk kelompok-kelompok di luar negeri, terus didalami.
CNN | TRIP B