TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Untuk pertama kalinya, tinta untuk menandai pemilih digunakan dalam pemilihan umum di Malaysia. Namun beberapa hari menjelang pesta demokrasi itu berlangsung, tinta yang bakal digunakan ternyata gampang luntur setelah terkena air.
Hal ini bertentangan dengan jaminan Komisi Pemilu yang menjamin jejak tinta akan awet setidaknya selama tujuh hari.
Baca Juga:
Malaysiakini melaporkan, tak sulit untuk menghapuskan tinda penanda itu. Tak sampai enam jam, tinta akan segera terhapus begitu dicuci dengan air.
"Hanya 30 persen yang tersisa, bahkan saya belum menggunakan sabun saat membersihkannya," kata seorang saksi. Pada kuku, ia mengaku, memang tidak 100 persen hilang. "Akan sedikit sulit untuk dihapus. Tapi pada kulit, saya pikir akan segera hilang setelah mencuci dengan sedikit digosok menggunakan sabun," katanya.
Wakil Ketua Parti Keadilan Rakyat, Tian Chua, mengatakan sekitar 20 personel keamanan menunjukkan padanya bagaimana tinta bisa benar-benar dihapus hanya dengan cairan pembersih tangan. "Ini sangat mengecewakan," katanya. Ia mengaku sudah mengajukan keberatan pada Komisi Pemilu dan polisi terkait hal ini.
Baca Juga:
THE STAR | TRIP B