TEMPO.CO, Meksiko - Arogansi orang-orang kaya dan berpengaruh di Meksiko menimbulkan kegeraman banyak kalangan. Baru-baru ini, seorang anak jaksa menyebabkan sebuah restoran ditutup hanya lantaran dia tidak memperoleh meja yang diinginkan.
Andrea Benitez, putri Jaksa Agung Federal bidang Perlindungan Konsumen Meksiko, Humberto Benitez Trevino, pergi ke restoran Maximo Bistrot di kawasan trendi, dan tidak mendapatkan meja yang diinginkan atau dijanjikan. Hanya beberapa jam setelah insiden tersebut, petugas pengawasan muncul di restoran dan menempelkan tanda “ditutup”.
“Sebagai masyarakat, kami muak dan jijik dengan sikap ini,” kata Guadalupe Loaeza, seorang penulis. “Ini sikap masa lalu, tidak cocok dengan saat ini.”
Benitez Trevino segera menyampaikan permohonan maaf “atas tindakan putri saya yang tidak pada tempatnya.” Meski dia tidak menyebutkan secara eksplisit, permohonan maaf itu menandakan pengakuan bahwa putrinyalah yang telah memerintahkan pengawas menutup restoran itu.
“Dia membesar-besarkan situasi, dan pejabat kantor Kejaksaan Perlindungan Konsumen yang saya pimpin memberikan reaksi berlebihan karena dia putri saya,” tulisnya. Trevino juga langsung membatalkan penutupan tersebut. Departemen Ekonomi yang mengawasi kantor Trevino mengatakan, Presiden Enrique Pena Nieto memerintahkan penyelidikan atas kasus itu.
Restoran itu kembali dibuka pada Minggu, tapi kantor Trevino menangguhkan dua izin, antara lain penjualan minuman keras dengan alasan isi botol tidak terdaftar.
Banyak kalangan melihat hal itu sebagai peningkatan arogansi orang kaya dan berpengaruh di Meksiko. Kerabat politikus juga sering kali mengeluarkan kata-kata ancaman, “Kamu tidak tahu siapa saya!”
Putri Presiden Pena Nieto, Paulina, juga pernah melakukan hal serupa akhir tahun 2011. Mengomentari kritik media sosial kepada ayahnya, remaja itu me-retweet salah satu komen dan menyebutnya “sekumpulan idiot yang membentuk kaum proletar dan hanya bisa mengkritik orang-orang yang mereka benci.”
Presiden Pena Nieto pun langsung meminta maaf via akun Twitter-nya.
TELEGRAPH. UK | NATALIA SANTI