TEMPO.CO, Dhaka - Pemilik bangunan yang runtuh dan menewaskan sedikitnya 377 orang di Bangladesh ditangkap setelah sempat buron. Ia ditangkap pasukan khusus saat mencoba melarikan diri ke India.
Mohammed Sohel Rana, nama pemilik bangunan, ditangkap di kota Benapole yang berbatasan dengan India. Rana dibawa kembali dengan helikopter ke ibukota Dhaka. Di lokasi bencana, kebakaran terjadi di reruntuhan dan memaksa pihak berwenang untuk menangguhkan pencarian korban.
Penangkapan Rana diumumkan dengan pengeras suara di lokasi bencana, disambut sorak-sorai dan tepuk tangan mereka yang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Kebanyakan korban tewas adalah pekerja pabrik garmen di gedung yang dikenal sebagai Rana Plaza itu.
Mengenakan kemeja lusuh, Rana digandeng dua petugas kepolisian. Seorang pejabat keamanan membantu dia untuk minum air setelah ia memberi isyarat kehausan. Dia tidak berbicara sepatah katapun ketika wartawan menanyainya.
Saksi mata mengatakan sehari sebelum bangunan runtuh, Rana meyakinkan penyewa, termasuk lima pabrik garmen, bahwa bangunan itu aman kendati pihak kepolisian memerintahkan evakuasi. Sebuah bank dan beberapa toko ditutup, tetapi manajer pabrik garmen di lantai atas memerintahkan pekerja tetap bekerja.
Pemerintah setempat mengatakan, izin konstruksi dikeluarkan untuk bangunan lima lantai, bukan delapan lantai.
Penangkapan Rana di bawah perintah langsung Perdana Menteri Sheikh Hasina. Istri Rana turut ditahan, juga pejabat yang memberi izin untuk desain bangunan. Stasiun TV lokal melaporkan bahwa Pengadilan Tinggi Bangladesh telah membekukan rekening bank para pemilik pabrik garmen di gedung itu
Sebanyak 3.122 buruh bekerja di lima pabrik garmen di gedung itu. Namun saat runtuh, tak jelas berapa banyak di antara mereka yang masuk hari itu.
REUTERS | TRIP B