TEMPO.CO, Boston - Dari sebuah pesta kampus selama dua pekan bersama teman-temannya, kini, Dzhokhar Tsarnaev harus menjalani kondisi kehidupan yang begitu drastis.
Pria 19 tahun yang diduga sebagai pelaku ledakan bom Boston Marathon, 15 April 2013, itu tak bisa lagi menikmati udara bebas. Si pegulat ulung itu harus mendekam dalam kerangkeng besi berukuran 3 x 3 meter persegi dengan pengawalan maksimal.
"Dia dikerangkeng dalam penjara berpintu baja, makanan disuplai dari kolong, dan diamati terus-menerus melalui jendela," kata juru bicara penjara, John Colautti, Ahad, 28 April 2013.
Colautti menambahkan, Tsarnaev hanya boleh berbicara dan berinteraksi dengan staf medis di Federal Medical Centres Devens. Juru bicara tak bersedia berkomentar mengenai apa saja yang disampaikan Tsarnaev kepada penyidik.
"Yang jelas, Tsarnaev sekarang berada di sebuah area dengan pengawalan ekstra ketat," ujar Colautti
Pada Jumat, 26 April 2013, otoritas mengatakan bahwa Tsarnaev telah dipindahkan dari Boston's Beth Israel Deaconess Medical Center ke penjara berjarak 64 kilometer dari kota.
Dzhokhar Tsarnaev didakwa menggunakan senjata pemusnah massa dalam perannya meledakkan bom di garis finis Boston Marathon, 15 April 2013, yang menyebabkan tiga orang tewas dan melukai lebih dari 260 orang lainnya.
Tsarnaves kemudian dicokok petugas keamanan pada 19 April 2013 dalam sebuah drama perburuan selama 24 jam. Sedangkan kakaknya, yang juga peledak bom, tewas ditimpa peluru panas aparat ketika terjadi adu tembak dengan polisi.
CNN | CHOIRUL
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji