TEMPO.CO, Boston - FBI masih harus menemukan aktor lain yang dalam beberapa cara terhubung dengan pemboman Boston Marathon. "Kita harus melihat pada percakapan telepon sebelum dan sesudah bom itu meledak," kata anggota Kongres Dutch Ruppersberger pada ABC News Sunday.
Hal senada diungkapkan Ketua Komite Intelijen Kongres, Mike Rogers. "Masih ada persons of interest yang harus diinvestigasi dan dimintai keterangan, bahkan jika tersangka pemboman menjadi ekstremis karena kemauan sendiri," katanya.
Pada Fox News, seorang anggota parlemen Republik mempertanyakan apakah tersangka Boston dilatih bagaimana melakukan serangan dan merakit bom. "Mengingat tingkat kecanggihan perangkat ini, fakta bahwa bom yang dirakit dalam pressure cooker adalah perangkat yang akan merujuk ke Pakistan atau Afghanistan. Ini membuat saya percaya bahwa ada pelatihnya. Pertanyaannya adalah di mana para pelatih itu," kata Michael McCaul, ketua Komite Keamanan Dalam Negeri Kongres.
CBS News mengatakan kecanggihan bom ini adalah salah satu alasan utama mengapa para pejabat percaya orang lain mungkin terlibat. "Sulit untuk membayangkan dua orang tak diawasi bisa membeli semua bahan-bahan, lalu membuat bom ini dan melakukan serangan. Semua berjalan dengan sempurna," katanya.
Dua orang ditengarai sebagai pelaku peledakan dekat garis finish ajang lomba lari Boston Marathon lebih dari dua pekan lalu, yaitu kakak beradik Dzokhar dan Tamerlan Tsarnaev. Tamerlan tewas tertembak saat penggerebekan, sedang Dzokhar kini berada dalam tahanan, setelah ditemukan tengah meregang nyawa di dalam sebuah perahu di belakang rumah warga. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif peledakan.
NEW YORK TIMES | TRIP B