Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Serang Politisi Pakistan, Sembilan Tewas

image-gnews
AP| Ruhullah shakir
AP| Ruhullah shakir
Iklan

TEMPO.CO, PARACHINAR—Menjelang pemilihan umum pada 11 Mei mendatang, kelompok militan Taliban membidik politisi-politisi yang dinilai sekuler dan tidak Islami. Kemarin, sembilan orang tewas dan 22 orang lainnya terluka dalam dua serangan bom di kantor kampanye.

Bom pertama mengoyak kantor kampanye milik Noor Akbar Khan di Kota Kohat. Polisi Kohat, Mujtaba Hussain, mengatakan enam orang tewas dan 12 orang lainnya terluka dalam insiden ini. Khan merupakan calon independen untuk perlemen wilayah Orakzai. Polisi menduga Khan dibidik karena berasal dari kelompok Syiah.

Sejumlah toko dan kendaraan bermotor turut rusak akibat serangan itu. Bahkan kantor Partai Nasional Awami yang dekat dengan lokasi serangan juga dilaporkan rusak. “Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena banyak korban luka dalam kondisi kritis,” kata Tanveer Khan, seorang polisi lain.

Bom kedua meledak di kantor kampanye kandidat lain, Nasir Khan Afridi, di Kota Peshawar, ibu kota Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa. Serangan ini menurut polisi Peshawar, Saifur Rehman Khan, menewaskan tiga orang dan melukai sepuluh orang lainnya. Tiga dari korban luka adalah anak-anak. Seperti Akbar, Afridi merupakan calon independen untuk wilayah Khyber.

Polisi mengungkapkan bom di lokasi ini dilekatkan pada sebuah sepeda yang diparkir di depan kantor.

Baik Akbar maupun Afridi selamat dari serangan karena sedang tidak berada di lokasi.

Ahsanullah Ahsan, juru bicara Taliban Pakistan, mengakui pihaknya bertanggung jawab atas kedua serangan itu. Ia juga mengaku bertanggung jawab atas dua serangan lain terhadap politikus sekuler di Kota Karachi akhir pekan lalu yang menewaskan tiga orang dan melukai 49 orang lainnya. Serangan terjadi di kantor Gerakan Muttahida Qaumi dan Partai Rakyat Pakistan.

“Kami menentang semua politisi yang menjadi bagian dari pemerintahan sekuler dan demokratis,” kata Ahsan kepada Associated Press melalui telepon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Taliban telah mengumumkan untuk menyerang tiga partai politik Pakistan yakni Partai Nasional Awami, Gerakan Quami Muttahida serta partai penguasa, Partai Rakyat Pakistan. Ketiganya dinilai liberal dan menentang keberadaan Taliban di Pakistan.

Kekerasan sejak 11 April lalu telah merenggut 50 jiwa di lokasi-lokasi kampanye maupun kantor partai politik di seluruh Pakistan. Bahkan dalam empat hari terakhir, korban tewas mencapai 28 orang.

Salah satu serangan terburuk terjadi pada 21 April lalu. Saat itu seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dalam pertemuan Partai Nasional Awami di Kota Peshawar. Sebanyak 16 orang tewas dalam insiden tersebut. Taliban mengaku mereka membidik politisi Haroon Ahmad Bilour. Ia dilaporkan selamat.

Meningkatnya eskalasi kekerasan tentu saja membuat banyak partai politik Pakistan harus mengubah cara kampanye mereka. Pejabat Kementerian Dalam Negeri di ibu kota Islamabad berjanji akan menutup perbatasan dengan Afganistan serta membatasi pergerakan pengungsi Afganistan menjelang pemilu.

“Ini penting untuk menghalangi serangan teroris saat pemilu,” ungkapnya.

L AP | AL-JAZEERA | NEWSWEEK PAKISTAN | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.