TEMPO.CO, TEPI GAZA — Israel memborbardir lokasi latihan militer Hamas kemarin sebagai balasan atas serangan roket sehari sebelumnya. Dua serangan udara pesawat tempur Israel menghantam tempat latihan Brigade Al-Quds—kelompok bersenjata milik Jihad Islam di Kota Khan Yunis.
“Tidak ada korban luka, tapi tempat latihan rusak,” kata Brigade Al-Quds dalam pernyataan yang dilansir kanto berita Palestina, Ma’an. Sedangkan serangan ketiga terjadi di dekat Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir.
Ini merupakan serangan udara pertama Israel sejak awal bulan. Kala itu, pasukan Israel dan Hamas bertempur selama delapan hari setelah gencatan senjata yang dimotori Mesir gagal. Serangan ini pun seiring dengan janji yang dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam rapat mingguan kemarin, Netanyahu bersumpah akan membalas semua serangan roket dari Gaza.
“Kami akan melakukan semua cara untuk memastikan keamanan rakyat Israel di semua lokasi,” ujar dia. Selain menggelar serangan udara, Israel juga menutup perbatasan dengan Gaza di Kerem Shalom. Namun pintu perbatasan lain menuju Gaza akan dibuka hanya untuk akses bantuan kemanusiaan.
Insiden roket terjadi pada akhir pekan lalu. Saat itu, ribuan warga Israel tengah merayakan hari raya Lag Baomer di taman dan hutan. Roket dari arah Gaza kemudian menghantam lokasi terbuka dan tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun Tel Aviv berkukuh Hamas bertanggung jawab sebagai pengusa Gaza. Serangan roket dari Gaza terus menurun sejak serangan militer Israel pada November lalu. Sebelumnya, hampir setiap hari kelompok militan menyerang kota-kota di wilayah selatan Israel dengan roket atau rudal.
L AP | AL-JAZEERA | GLOBAL POST | SITA PLANASARI AQUADINI