TEMPO.CO, Washington - Jaksa Amerika Serikat, Kamis, 25 April 2013, menyatakan bahwa Marta Rita Velazquez, mantan pengacara di pemerintah federal, membantu dinas intelijen Kuba merekrut Ana Belen Montes. Kini Montes masih menjalani masa hukuman 25 tahun penjaranya karena kasus spionase.
Dakwaan terhadap Marta, yang diajukan pada tahun 2004, dibuka informasinya di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia, Kamis, 25 April 2013. Marta didakwa dengan tuduhan konspirasi karena perannya dalam merekrut Montes untuk bekerja di Dinas Intelijen Kuba dan membantunya mendapatkan pekerjaan di pemerintah federal.
Dalam dakwaan itu disebutkan Velazquez dan Montes menjadi teman saat belajar bersama di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies di Washington DC pada awal tahun 1980. Pada tahun 1984, Marta mengajak Montes ke New York. Kemudian di sana mereka bertemu dengan seorang perwira intelijen Kuba.
Velazquez terus melakukan kontak dengan Kuba melalui pesan yang dienkripsi. Ia juga pernah berwisata bersama Montes ke Kuba pada tahun 1985. Velazquez sekarang tinggal di Swedia dan tidak akan pernah menghadapi pengadilan, kata seorang pejabat penegak hukum federal.
Selama karier pemerintahannya, Velazquez bekerja sebagai pengacara di US Agency for International Development, di mana ia memiliki otoritas untuk mengakses data sangat rahasia. Sedangkan Montes bekerja di Badan Intelijen Kementerian Pertahanan AS.
Montes, yang bekerja selama 16 tahun di salah satu komunitas intelijen AS itu, ditangkap pada 2001. Ia kemudian mengaku bersalah atas tindak pidana spionase. Saat ini dia masih menjalani hukumannya di salah satu penjara di Amerika Serikat.
Dakwaan terhadap Marta diajukan pada 2004, tapi terus disegel sampai akhirnya dibuka kepada publik, Kamis lalu. Marta, yang berasal dari Puerto Rico, meninggalkan Amerika Serikat pada tahun 2002 setelah Montes menyampaikan pengakuan bersalah atas kasus spionase.
Seorang pejabat Departemen Kehakiman mengatakan, Marta sudah menyadari adanya dakwaan itu sehingga tidak ada lagi alasan untuk menutupi informasi ini. Hanya saja, peluangnya untuk diadili di Amerika kecil. "Perjanjian ekstradisi antara Amerika Serikat dan Swedia tidak memungkinkan untuk ekstradisi dalam kasus spionase," kata pejabat tersebut.
REUTERS | ABDUL MANAN