TEMPO.CO, Bagdad - Gelombang kekerasan menghantam Irak melibatkan pasukan keamanan dan demonstran menyebabkan sedikitnya 21 orang tewas. Demikian keterangan pejabat setempat kepada media, Selasa, 23 April 2013.
Kerusuhan tersebut bermula dari serbuan pasukan keamanan Irak, Selasa, terhadap basis kaum Sunni di dekat Kota Hawija, tak jauh dari Kirkuk. Penyerbuan ini memicu saling serang dengan senjata api antara pihak militer dan mereka.
Dalam aksi tersebut, kata pihak kepolisian dan petugas medis, sejumlah pria bersenjata menggunakan mortir dan bom untuk menyerang petugas menyebabkan sedikitnya 21 orang tewas saat mereka meninggalkan masjid kaum Sunni di Bagdad.
Menteri Pertahanan dalam pernyataan di dekat Kirkuk mengatakan pertempuran pecah ketika pasukan membuka tembakan setelah menerima serangan dari sejumlah pria bersenjata dari sebuah lapangan di Hawija.
Perkelahian berdarah hingga menelan korban jiwa di Irak tampak gencar sejak ribuan kaum Sunni mulai melakukan unjuk rasa pada Desember 2012 untuk menuntut pemarginalan posisi mereka di lingkup pemerintahah Perdana Menteri Nouri al-Maliki dari golongan Syiah.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita lainnya:
Dahlan Tertarik Bikin Ladang Ganja
VIDEO Unik FBI Buka Pintu Pagar Kasus Bom Boston
Diduga Mark Up, Menteri Nuh: Ketemu Hatta, Beres
Jokowi: MRT seperti Mencabut Kumis Harimau
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0