TEMPO.CO, Managua - Kepolisian Nikaragua berhasil menangkap seorang guru asal Amerika Serikat, Eric Justin Toth, yang menjadi buronan Biro Investigasi Federal (FBI), pada Sabtu, 20 April 2013.
"Dia termasuk 10 orang yang paling dicari oleh FBI karena diduga telah melakukan pelanggaran pornografi terhadap anak-anak. "Dia segera diserahkan ke pejabat Amerika Serikat untuk diekstradisi," ujar sumber kepolisian, Senin, 22 April 2013.
Kepala Kepolisian Niakaragua, Aminta Granera, mengatakan tersangka, Eric Justin Toth, merupakan bekas guru di Washington, ditangkap pada Sabtu waktu setempat, 20 April 2013, di Esteli, berjarak 150 kilometer dari Managua.
Granera menambahkan, Toth saat ditangkap menggunakan identitas palsu termasuk paspor Amerika Serikat, surat izin mengemudi, rekening bank, dan kartu kredit. "Dengan kata lain, dia adalah seorang ahli," kata Granera dalam acara jumpa pers di Managua. Granera menerangkan lagi, tersangka akan segera dideportasi, sebab menurut catatan, dia datang ke Nikaragua sebagai pendatang gelap.
Dia ke Niakaragua untuk pertama kalinya pada 24 Oktober 2012 dan meninggalkan Amerika Serikat pada 27 Januari 2013. "Kemudian Toth datang lagi pada 12 Februari 2013 dengan indentitas palsu sebagai warga negara Amerika Serikat," ujar Granera.
Baca Juga:
Pria berusia 31 tahun itu adalah seorang guru di sekolah swata di ibu kota Amerika Serikat dan pernah menjadi seorang konselor di sebuah kamp. Toth melarikan diri sejak penegak hukum Distrik Kolombia dan Maryland mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap dirinya pada 2008.
FBI mengatakan Toth dituduh memiliki kamera pada Juni 2008 yang isinya gambar-gambar porno. Dia juga didakwa membuat film porno untuk anak-anak di Maryland. "Toth kerap digambarkan sebagai seorang ahli komputer, termasuk penggunaan jaringan internet," kata FBI.
Biro investigasi ini menjelaskan, Toth ditetapkan sebagai orang yang paling dicari pada April 2012. Untuk mengejar orang yang dianggap ahli ini, FBI memasang sayembara, siapa saja yang sanggup memberikan informasi tentang keberadaan sang guru ini, FBI akan menghadiahi US$ 100.000 atau sekitar Rp 972 juta.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita Terpopuler:
Dinasti Banten Rame-rame Jadi Caleg DPR dan DPD
Izinkan Nazar Berobat, Kepala LP Cipinang Dicopot
Fakta-fakta Mengarah ke Motif Pelaku Bom Boston
Bom Boston, FBI Harus Jawab 5 Hal Ini
Mourinho Diusir, Presiden Madrid Serukan Persatuan