TEMPO.CO, Ottawa - Dua orang ditangkap pada Senin, 22 April 2013 malam dan dituduh merencanakan serangan teroris terhadap kereta penumpang Kanada. Polisi Kanada, seperti dimuat Guardian, 23 April 2013, menyebut rencana serangan ini didukung elemen Al-Qaeda yang berlokasi di Iran.
Chiheb Esseghaier, 30 tahun, dan Raed Jaser, 35 tahun, yang tinggal di Montreal dan Toronto, berencana untuk menggelincirkan kereta api penumpang Via Rail di Toronto, tetapi tidak menimbulkan ancaman langsung, kata Royal Canadian Mounted Police (RCMP). "Ini adalah yang pertama ada rencana serangan Al-Qaeda yang kita alami di Kanada," kata Inspektur Doug Best.
Asisten Komisioner RCMP James Malizia mengatakan, kedua pria itu mendapatkan perintah dan panduan dari "unsur-unsur Al-Qaeda yang terletak di Iran," meskipun tidak ada alasan untuk mencurigai bahwa ini serangan terencana yang disponsori negara.
Polisi mengatakan, para tersangka ini tidak mendapatkan dukungan keuangan dari Al-Qaeda, tetapi dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut soal ini. Kepala Pengawas RCMP Jennifer Strachan mengatakan, "Kami menyatakan bahwa kedua individu mengambil langkah-langkah dan kegiatan untuk melakukan serangan teroris. Mereka mengawasi kereta api dan relnya."
Strachan mengatakan bahwa mereka menargetkan kereta api, tetapi tidak mengatakan apakah itu kereta api lintas batas. Polisi juga tidak mengomentari kewarganegaraan mereka.
Seorang juru bicara untuk University of Sherbrooke di Montreal mengatakan Esseghaier belajar di sana pada 2008-2009. Baru-baru ini dia telah melakukan penelitian doktor di Institut National de la Recherche Scientifique, kata juru bicara universitas.
Dua tersangka, yang diperkirakan muncul di Pengadilan Toronto pada hari Selasa, 23 April 2013, ditangkap di Toronto dan Montreal sebagai bagian dari hasil penyelidikan keamanan nasional utama dengan sandi Project Smooth yang dimulai Agustus 2012.
Serangan itu digagalkan oleh gugus tugas bersama lintas-perbatasan antara polisi Kanada, intelijen, FBI, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat.
Aparat penegak hukum Kanada mengatakan tersangka teror tidak ada hubungannya dengan Tsarnaev bersaudara, yang menjadi tersangka bom Boston 15 April 2013 yang menewaskan 3 orang dan melukai 180 lainnya.
Hubungan Al-Qaeda dengan pemerintah Iran tidak jelas, tetapi kadang-kadang tak akur di masa lalu. Bruce Riedel, seorang veteran CIA yang kini menjadi rekan senior Brookings Institution, mengatakan Al-Qaeda telah hadir secara klandestin di Iran setidaknya sejak 2001. Al-Qaeda maupun Teheran tak pernah bicara terbuka tentang hal ini.
"Pemerintah Iran terus menjaga elemen-elemen itu dalam tahanan rumah," kata Riedel dalam sebuah e-mail kepada Associated Press. "Beberapa mungkin beroperasi diam-diam. Anggota Al-Qaeda sering singgah di Iran dalam perjalanan persembunyiannya di Pakistan dan Irak."
Kanada tak memiliki hubungan diplmatik dengan Iran. Ottawa memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menutup kedutaannya di Teheran, dan mengusir diplomat Iran dari Kanada. Pada September 2012, Menteri Luar Negeri Kanada John Baird menyebut Iran sebagai "ancaman paling signifikan bagi perdamaian global dan keamanan di dunia saat ini."
GUARDIAN| ABDUL MANAN