TEMPO.CO, Kairo - Pasukan keamanan Mesir membongkar jaringan mata-mata Israel yang beroperasi di Sinai bagian utara. Menurut surat kabar Mesir Al-Akhbar, Minggu, 21 April 2013, sebagian dari anggota jaringan mata-mata itu adalah warga Mesir dan Palestina.
Jaringan mata-mata itu ditemukan setelah adanya penangkapan tersangka utamanya, seorang warga Rafah, Mesir. Dari tangan dialah aparat keamanan Mesir mengetahui adanya delapan operator mata-mata lainnya.
Pasukan keamanan Mesir telah diberitahu tentang kegiatan tersangka utama ini empat bulan sebelum ia ditahan. Saat itulah dia mulai diikuti. Semua percakapan teleponnya juga direkam.
Termasuk yang direkam dalam percakapan itu adalah pertukaran informasi dengan pengendalinya (handler). Ketika tersangka utama itu dikonfrontasi soal percakapan ini, ia akhirnya mengidentifikasi anggota lain dari jaringan mata-mata itu.
Aparat keamanan mengklaim bahwa selama periode panjang pengawasan terhadap tersangka utama, diketahui bahwa ia sering bepergian antara Rafah dan Kairo, ibu kota Mesir.
Setelah ditangkap, tersangka mengaku bahwa ia telah menyerahkan sejumlah informasi militer atas permintaan Mossad. Ia menggunakan telepon selular dari perusahaan Israel, Orange, untuk tetap terhubung dengan pengendalinya, yang ia klaim sebagai jaringan selular yang panggilannya sulit dilacak.
Kantor berita Palestina Ma'an, Minggu, 21 April 2013, mengutip seorang pejabat senior Mesir mengatakan negaranya telah menangkap penduduk Rafah itu dan menjebloskannya ke tahanan. Pejabat Mesir mengatakan, pria yang ditangkap telah melakukan kontak dengan perwira intelijen Israel berbahasa Arab.
JERUSSALEM POST | ABDUL MANAN