TEMPO.CO, Jakarta -Seorang pelajar pascasarjana di Boston University asal Indonesia Amir Karimuddin, menyatakan pengebom Boston tinggal di kawasan tempat tinggal orang Indonesia di Cambridge. "Mereka tinggal di Cambridge, di mana banyak orang Indonesia yang tinggal dan bersekolah di kawasan tersebut, termasuk Harvard dan MIT," ujarnya melalui pesan elektronik kepada Tempo, Ahad, 21 April 2013.
Ia mengungkapkan, saat ini masyarakat di sana ramai membicarakan kedua tersangka. Menurut masyarakat, kata Amir, kedua tersangka sehari-hari tampak baik dan normal. Terlebih, ia melanjutkan, selama ini Boston dikenal sebagai kota yang damai, tenang, dan memiliki keanekaragaman serta toleransi beragama yang tinggi.
"Komunitas Muslim di Boston termasuk besar, aktif, dan berasal dari berbagai etnis bangsa," ujarnya.
Sesaat sebelum kejadian, Amir bersama istri dan putranya sedang berada di sebuah playground anak-anak yang letaknya berjarak enam stasiun dari lokasi kejadian. Semula mereka ingin bermain di dekat lokasi garis finish Boston Marathon, setelah sempat ikut menyemangati para pelari di tengah rute. Namun, kata dia, kondisi kereta penuh dan tidak memungkinkan bagi Amir dan keluarganya untuk berangkat ke sana.
Ketika hendak pulang, Amir melihat kepanikan. Ia mengungkapkan, mobil-mobil polisi Boston ngebut di jalan, termasuk para polisi yang menggunakan kendaraan pribadi karena sedang off-duty. Ia pun mendengar suara helikopter polisi.
Amir sempat berpikir sedang terjadi kebakaran. "Tapi ternyata ketika melihat Twitter, kami mendapati adanya ledakan di ujung finish Boston Marathon," kata dia. Kondisi Boston sesudah bom meledak, ia melanjutkan, secara umum bingung dan panik. Kondisi jalanan pun mendadak sepi.
"Puncaknya tentu waktu pengejaran tersangka," ujar pelajar berusia 31 tahun yang juga berkerja untuk blog teknologi, DailySocial.net. Saat pengejaran tersangka dilakukan, Amir mengungkapkan, warga diharuskan tinggal di rumah dan sarana transportasi berhenti beroperasi sehari penuh.
Amir tinggal di Newton, cukup dekat dengan tempat pencarian tersangka di Watertown. "Greater Boston terasa mencekam dan seperti kota mati selama sehari penuh," ujarnya.
MARIA YUNIAR
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler
Inilah Formatur Baru Partai Demokrat
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
X-Factor, Fatin Sidqia Aman karena Simpati
Curahan Hati Ibu Tersangka Bom Boston