Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Boston Marathon versi Pelajar Indonesia di AS  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Anggota FBI dan Polisi Boston berjaga di depan rumah yang terletak di jalan Franklin 67, Watertown, Massachusetts, (20/4). Dibelakang rumah ini terdapat perahu, tempat Dzhokhar Tsarnaev, pelaku bom Boston Marathon bersembunyi. REUTERS/Lucas Jackson
Anggota FBI dan Polisi Boston berjaga di depan rumah yang terletak di jalan Franklin 67, Watertown, Massachusetts, (20/4). Dibelakang rumah ini terdapat perahu, tempat Dzhokhar Tsarnaev, pelaku bom Boston Marathon bersembunyi. REUTERS/Lucas Jackson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang pelajar pascasarjana di Boston University asal Indonesia Amir Karimuddin, menyatakan pengebom Boston tinggal di kawasan tempat tinggal orang Indonesia di Cambridge. "Mereka tinggal di Cambridge, di mana banyak orang Indonesia yang tinggal dan bersekolah di kawasan tersebut, termasuk Harvard dan MIT," ujarnya melalui pesan elektronik kepada Tempo, Ahad, 21 April 2013.

Ia mengungkapkan, saat ini masyarakat di sana ramai membicarakan kedua tersangka. Menurut masyarakat, kata Amir, kedua tersangka sehari-hari tampak baik dan normal. Terlebih, ia melanjutkan, selama ini Boston dikenal sebagai kota yang damai, tenang, dan memiliki keanekaragaman serta toleransi beragama yang tinggi.

"Komunitas Muslim di Boston termasuk besar, aktif, dan berasal dari berbagai etnis bangsa," ujarnya.

Sesaat sebelum kejadian, Amir bersama istri dan putranya sedang berada di sebuah playground anak-anak yang letaknya berjarak enam stasiun dari lokasi kejadian. Semula mereka ingin bermain di dekat lokasi garis finish Boston Marathon, setelah sempat ikut menyemangati para pelari di tengah rute. Namun, kata dia, kondisi kereta penuh dan tidak memungkinkan bagi Amir dan keluarganya untuk berangkat ke sana.

Ketika hendak pulang, Amir melihat kepanikan. Ia mengungkapkan, mobil-mobil polisi Boston ngebut di jalan, termasuk para polisi yang menggunakan kendaraan pribadi karena sedang off-duty. Ia pun mendengar suara helikopter polisi.

Amir sempat berpikir sedang terjadi kebakaran. "Tapi ternyata ketika melihat Twitter, kami mendapati adanya ledakan di ujung finish Boston Marathon," kata dia. Kondisi Boston sesudah bom meledak, ia melanjutkan, secara umum bingung dan panik. Kondisi jalanan pun mendadak sepi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Puncaknya tentu waktu pengejaran tersangka," ujar pelajar berusia 31 tahun yang juga berkerja untuk blog teknologi, DailySocial.net. Saat pengejaran tersangka dilakukan, Amir mengungkapkan, warga diharuskan tinggal di rumah dan sarana transportasi berhenti beroperasi sehari penuh.

Amir tinggal di Newton, cukup dekat dengan tempat pencarian tersangka di Watertown. "Greater Boston terasa mencekam dan seperti kota mati selama sehari penuh," ujarnya.

MARIA YUNIAR

Topik Hangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita Terpopuler
Inilah Formatur Baru Partai Demokrat 

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

X-Factor, Fatin Sidqia Aman karena Simpati 

Curahan Hati Ibu Tersangka Bom Boston

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran