TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku bom Boston Maraton Dzhokhar Tsernaev, menurut beberapa rekannya, adalah orang yang periang dan membumi. Selama kuliah di Universitas Massachusetts, di Dartmouth Massachusetts, Dzhokhar tinggal di lantai tiga asrama Pine Dale. (Baca: Bom Boston, Siapa Dzhokhar Tsarnaev?)
Harry Danso, yang tinggal di lantai itu mengisahkan terakhir dia melihat Dzhokhar di lorong asrama pekan ini. "Dia anak yang biasa, anaknya kalem," kata Danso. Pihak universitas tak mau menyebutkan di jurusan apa Dzhokhar menekuni studinya. Namun, ayahnya Anzor Tsarnaev membeberkan kepada AP bahwa anak lelakinya itu menjadi mahasiswa jurusan medis.
The New York Times melaporkan dari transkrip penilaian universitas terungkap bahwa dia gagal dalam banyak mata kuliah. Dalam dua semester di 2012 dan 2013, dia mendapat tujuh nilai buruk, termasuk nilai F untuk mata kuliah: Prinsip-prinsip Kimia Modern, Intro Politik Amerika, dan Kimia Lingkungan.
Menurut Deana Beaulieu, 20 tahun, yang tinggal dua blok dari rumah tersangka di Norfolk Street, dia satu sekolah dengan Dzhokhar saat SMA dan berteman dengan saudara perempuannya.
Menurut Deana, Dzhokhar tak pernah mengungkapkan apa pun tentang pandangan politiknya. "Aku pikir dia akan melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi apa yang dilakukannya kini. Aku tak mengerti apa yang terjadi, apa yang membuatnya berbuat seperti itu," kata dia.
Florida Addy, 19 tahun, mengatakan dia tinggal di asrama yang sama dengan Dzokhar tahun ini dan berada di lantai yang sama pada tahun lalu. Dia kerap menyebut Dzokhar drug, kata Russia untuk teman, kata yang pernah diajarkan Dzhokhar kepadanya.
Addy mengatakan dia bertemu Dzhokhar pada pekan lalu, saat dia diberi rokok dari Dzhokhar. Mereka juga biasanya nongkrong di kamarnya atau di apartemen New Bedford, tempat mahasiswa Rusia yang dikenalnya tinggal.
Addy menggambarkan Dzhokhar adalah orang yang membumi dan hangat, namun sedikit misterius. "Dia anak baik.Dia cool. Aku terkejut," ujarnya.
Adapun Tim Kelleher, seorang pelatih gulat di sebuah sekolah yang pernah berkompetisi pada 2010 melawan tim Dzhokhar, mengatakan anak muda itu adalah pegulat tangguh, dan dia tak pernah mendengar pandangan politik Dzhokhar. "Dia anak yang tegar, solid, namun pendiam," kata Kelleher.
BOSTON CHRONICLE | JULI HANTORO
Topik Hangat:
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional