TEMPO.CO, Boston -- Ledakan yang diduga bom dalam Boston Marathon, Senin, 15 April 2013, telah mengguncang warga Amerika Serikat, khususnya di Massachusetts. Sehari setelah tragedi berdarah itu, sejumlah perkantoran menyatakan tutup dan meliburkan karyawan mereka, Selasa, 16 April 2013.
Ketetapan libur juga dikeluarkan UMass Boston, Emerson College, dan Berklee School of Music. Untuk kawasan lalu lintas di sekitar tempat kejadian perkara, polisi kembali membukanya bagi masyarakat umum. Akan tetapi, Boylston Street, mulai dari Massachusetts Avenue hingga Berkeley Street, masih ditutup.
"Jalur kereta bawah tanah akan beroperasi normal," tulis Metro, Selasa, 16 April 2013. "Namun, Stasiun Green Line Copley masih ditutup.
Untuk bus, sejumlah bus akan dialihkan jalurnya. Sedangkan sebagian lagi bakal dibatalkan. Kata petugas polisi lalu lintas Boston. Beberapa petugas keamanan akan berpatroli di dalam bus. Nantinya mereka bakal memeriksa penumpang yang mencurigakan, terutama pembawa tas, seperti ransel. "Masyarakat yang melihat orang mencurigakan diharapkan mau melapor ke polisi."
Penyidik Federal Bureau of Investigation, Richard Deslauriers, sebelumnya menyatakan peneliti menemukan sejumlah material yang kini tengah diperiksa di laboratorium FBI, Quantico, Virginia. "Dari benda yang ditemukan, ada bagian serat nilon yang kami curigai berasal dari tas ransel," kata Deslauries di Chicago Tribune. "Tas itu yang digunakan pelaku untuk membawa bahan peledak."
BERBAGAI SUMBER | CORNILA
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Wawancara dengan Ustad Berpengaruh di New York