TEMPO.CO, Boston - Penyidik Federal Bureau of Investigation hingga kini masih menyelidiki ledakan yang diduga bom di Boston Marathon, Senin, 15 April 2013. Dalam olah kejadian tempat perkara, investigator menemukan sejumlah benda yang dicurigai sebagai bagian dari bahan peledak yang menewaskan tiga orang itu.
Kata penyidik FBI, Richard Deslauriers, peneliti menemukan sejumlah material yang kini tengah diperiksa di laboratorium FBI, Quantico, Virginia. "Dari benda yang ditemukan, ada bagian serat nilon yang kami curigai berasal dari tas ransel," kata Deslauries di Chicago Tribune, Selasa, 16 April 2013. "Ada juga paku-paku yang mungkin terkandung dalam perangkat kompor."
Berdasarkan dugaan itu, penyidik membuat kesimpulan bila kedua bahan peledak dibawa menggunakan tas berwarna gelap dengan bahan nilon atau ransel. Dan tas akan terlihat berat karena ada komponen bahan peledak di dalamnya.
Atas temuan itu, penyidik memerintahkan pemeriksaan ketat terhadap orang yang bertingkah mencurigakan. Terutama mereka yang membawa tas ransel. Peningkatan pemeriksaan pun dilakukan di Bandara Internasional Boston Logan dan Bandar udara La Guardia di New York.
Bom Boston meledak sekitar pukul 14.50. Beberapa detik berselang, kembali terdengar suara ledakan, yang diduga berasal dari bom kedua. Akibatnya, ratusan orang, beberapa merupakan peserta Boston Marathon, mengalami luka parah atau dalam kondisi kritis. Simak tragedi Boston Marathon di sini. (Lihat: VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston)
CHICAGO TRIBUNE | CORNILA
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Wawancara dengan Ustad Berpengaruh di New York