TEMPO.CO, Boston - Semua rumah sakit di Boston mendadak hiruk pada Senin petang waktu setempat, 15 April 2013. Bom meledak di dekat garis finis Boston Marathon dan melukai ratusan orang.
Puluhan pasien mendadak memenuhi semua rumah sakit di Boston dengan kondisi kulit terbakar, kaki patah berdarah-darah, dan gendang telinga pecah.
"Banyak orang dikirim ke sini dalam kondisi darurat. Ini pemandangan yang tak bisa dilupakan seumur hidup," kata Dr Ron Walls, Pemimpin Department of Emergency Medicine di Brigham dan Women’s Hospital. Para korban, kata seorang dokter, adalah pelari dan penonton.
Total ada delapan rumah sakit di Boston, dan semua—tanpa terkecuali—dipenuhi pasien ledakan bom. Ada sedikitnya 144 orang yang berada dalam kondisi kritis, termasuk sedikitnya 10 anak.
Guna memberikan layanan maksimal, pihak rumah sakit memanggil seluruh staf untuk bekerja dengan waktu ekstra. Rumah sakit juga mengunci rapat semua pintu agar tidak semua orang bisa masuk ke dalam rumah sakit.
Petugas keamanan setempat dan penegak hukum lainnya dikerahkan untuk menjaga seputar rumah sakit dengan menenteng senjata otomatis. Mereka sibuk menanyai pasien mengenai apa yang mereka lihat untuk menyelidiki kasus bom ini.
Di Brigham, staf medis sibuk merawat 31 pasien, yang berusia dari 16 hingga 62 tahun. Mereka umumnya orang-orang yang kehilangan sebagian organ kakinya dan mengalami patah tulang.
Dr Sushrut Jangi, seorang dokter penyakit dalam di Beth Israel Deaconess Medical Center, terguncang dengan apa yang dilihat. "Ada korban yang dikirim ke sini dalam kondisi kedua kakinya lepas seperti tertiup angin," kata Jangi. "Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini."
BOSTON GLOBE | CHOIRUL
Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kata Saksi Bom Boston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita Terpopuler:
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston
Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Yenny Wahid Tolak Gabung ke Demokrat