TEMPO.CO, Tokyo - Para pejabat Palestina dan Amerika Serikat menyuarakan optimisme pada hari Minggu bahwa pengunduran diri perdana menteri yang didukung AS, Salam Fayyad, tidak akan menghambat inisiatif yang direncanakan Washington untuk Tepi Barat.
Fayyad berhenti pada hari Sabtu setelah berbulan-bulan hubungannya dengan Presiden Mahmoud Abbas berada dalam suasana tegang. Ia mundur kurang dari seminggu setelah Menteri Luar Negeri AS , John Kerry, mengunjungi negaranya dan berjanji untuk menghapus hambatan bagi pembangunan ekonomi di Tepi Barat.
Kerry mengatakan kepada wartawan di Tokyo pada hari Minggu bahwa upaya negaranya di Timur Tengah tak akan terganggu dengan mundurnya Fayyad. "Kami akan terus bekerja sama dan berharap Presiden Abbas menemukan orang yang tepat untuk bekerja dengan dia dalam transisi dan bekerja dengan kami dan untuk membangun kepercayaan diri," kata Kerry.
Fayyad adalah tokoh Palestina berpendidikan Barat. Mantan pejabat Bank Dunia ini jebolan sebuah universitas di AS dan menjabat sebagai perdana menteri sejak tahun 2007. Ia menarik pujian Barat atas usahanya untuk mengembangkan kelembagaan yang cocok untuk masa depan negara Palestina. Akan tetapi, popularitasnya merosot di tengah meningkatnya jumlah pengangguran dan naiknya harga.
Para pejabat Palestina mengatakan Fayyad dipercaya oleh Barat sebagai saluran mengalirkan dana bantuan. Ia dianggap bersih dan tak korup. Namun, seorang pejabat mengatakan, "Semua orang tahu bantuan yang dimaksudkan untuk rakyat Palestina dan bukan hanya untuk satu orang."
Meskipun reputasi Fayyad bersih di Barat, 78 persen dari penduduk Tepi Barat menganggap lembaga Otoritas Palestina telah menjadi korup, menurut survei Center for Policy and Survey Research.
"Alhamdulillah dia akhirnya mundur," kata Khaled Ashraf, seorang pemilik restoran di Ramallah. "Tentu ada beberapa pertumbuhan, tetapi itu semua dilakukan sekarang, dan seperti biasa kondisi tidak menjadi lebih baik."
Pemerintah Hamas di Gaza, yang memisahkan diri dari Fatah dalam perang 2007, sangat membenci Fayyad. Dia dianggap terlibat dalam blokade Israel di Gaza dan perampas hak Hamas dalam kursi perdana menteri yang memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006.
REUTERS | TRIP B
Topik terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....
Venna Melinda Blak-blakan Soal Perceraiannya
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Ghozali, Pilot Senior Lion Air yang Jatuh di Bali
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno