TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat telah mengeluarkan daftar 18 orang yang dilarang masuk ke negara ini, 16 di antaranya terkait dengan kasus whistleblower Rusia Sergei Magnitsky, 37 tahun, yang meninggal dalam tahanan tahun 2009. Beberapa pejabat yang ada dalam daftar tersebut dituduh terlibat dalam memenjarakan Magnitsky, atau menutup-nutupi penyebab kematiannya.
"Kami akan menggunakan alat-alat dalam Magnitsky Act dan otoritas hukum yang tersedia untuk memastikan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas penganiayaan dan kematian Magnitsky dilarang bepergian ke Amerika Serikat dan melakukan bisnis di sini," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney, Jumat 12 April 2013.
Magnitsky ditangkap pada tahun 2008 karena penggelapan pajak setelah ia menuduh para pejabat kepolisian Rusia mencuri US$ 230 juta dari negara melalui rabat pajak palsu. Saat dalam tahanan, Magnitsky tewas. Keluarganya dan kelompok hak asasi mengatakan dia tewas dipukul dan tak diberi perawatan medis di tahanan.
Magnitsky Act, nama resminya adalah Sergei Magnitsky Rule of Law Accountability Act of 2012, adalah undang-undang yang diajukan oleh kelompok bipartisan dan disahkan oleh Kongres AS pada bulan November-Desember 2012. Rancangan undang-undang ini ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Barack Obama pada 14 Desember 2012.
Tujuan utama dari undang-undang ini adalah untuk menghukum pejabat Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas kematian Magnitsky, dengan melarang mereka masuk ke Amerika dan menggunakan sistem perbankan negara ini. Kongres AS sebenarnya mengharapkan ada 280 orang Russia yang masuk dalam 'daftar hitam/ itu, tapi Gedung Putih hanya menyodorkan 18 nama.
Pengumuman ini diprediksi bakal mengganggu hubungan Amerika dan Russia. Saat Magnistky Act ini disahkan tahun lalu, Russia membalasnya dengan mengeluarkan undang-undang yang melarang warga Amerika Serikat mengadopsi anak-anak Russia.
Euronews | BBC | Abdul Manan