TEMPO.CO, London - Krisis di Semenanjung Korea mendapat perhatian tinggi dalam agenda pertemuan menteri-menteri luar negeri negara industri yang tergabung ke dalam G-8, di London, Kamis, 11 April 2013.
Sejumlah koresponden media massa mengatakan Jepang yang hadir dalam pertemuan tersebut mencari dukungan dari para peserta dengan memberikan pernyataan dukungan kepada Korea (Selatan).
Pada pekan-pekan sebelumnya, Korea Utara telah menyampaikan ancamannya untuk menyerang Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat, menyusul sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap negeri komunis itu.
Selain soal Korea, sejumlah menteri luar negeri akan berdebat dalam masalah krisis di Suriah setelah mereka bertemu dengan tokoh oposisi pada Rabu, 11 April 2013.
Koresponden BBC, James Robbins, mengatakan para menteri sepakat bahwa kombinasi atas ancaman Korea Utara yang suka berperang dan persiapan uji coba misil merupakan provokasi yang sangat berbahaya.
"Tidak ada perbedaan pendapat dengan Amerika Serikat mengenai Korea Utara," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di London, Rabu, 10 April 2013.
Korea Selatan telah meningkatkan kewaspadaan keamanan setelah melihat ada indikasi Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba misil. Pyongyang telah memindahkan dua misilnya di Musudan ke pesisir pantai timur. Misil balistik Korea Utara sanggup menjangkau sasaran berjarak 3.000 kilometer.
Robbins, koresponden dilpomatik BBC, mengatakan hari Senin--bertepatan dengan tanggal kelahiran pendiri Korea Utara Kim Il-sing--dipilih sebagai tanggal peluncuran (misil).
BBC | CHOIRUL
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Follower