Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Tapol Myanmar Pertahankan Baju Penjara  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Myanmar President, Thein Sein. REUTERS/Vesa Moilanen/Lehtikuva
Myanmar President, Thein Sein. REUTERS/Vesa Moilanen/Lehtikuva
Iklan

TEMPO.CO, Yangon – Mantan narapidana politik Myanmar, Win Tin, bertekad untuk terus mengenakan pakaian seragam penjara Insein yang berwarna biru, sebagai solidaritas kepada rekan-rekannya yang masih mendekam di dalam bui. Win Tin dibebaskan pada 2008. polisi pun telah minta baju seragam dikembalikan. tetapi dia menolaknya.

“Selama masih ada tahanan politik di sini, saya masih merasa  berada dalam penjara. Jadi, saya kenakan kemeja biru ini,” katanya sambil mengenakan baju biru asli dari penjara.

Win Tin, 83 tahun, ditahan karena membantu pendirian Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) bersama Aung San Suu Kyi. Win Tin dan anggota NLD lain kini berhasil menjadi anggota parlemen. Dia dijebloskan dalam penjara terpencil selama lebih dari 19 tahun, disiksa, kelaparan dan kehausan. Win Tin menegaskan lebih baik kembali ke penjara ketimbang menyerahkan kemejanya.

Menurut dia, tekanan masih tetap berlangsung. Kemeja biru penjara yang dia kenakan adalah simbol perlawanan. Ketika petugas penjara Insein mendatangi dan meminta kemeja dikembalikan dengan alasan milik negara, dia menolak. Dia juga tidak mau membayar denda 2.000 kyat atau sekitar Rp 18 ribu karena berkeras mempertahankan kemeja itu.

Presiden Myanmar saat ini, Thein Sein, merupakan mantan jenderal dan anggota junta militer. Namun, pemerintahan kuasi-sipil yang dipimpinnya berhasil melancarkan serangkaian reformasi dalam dua tahun terakhir, termasuk pembebasan ratusan tahanan politik.

Menurut Win Tin, yang juga wartawan terkenal di Myanmar, menyatakan reformasi Thein Sein tidak cukup baik. Seluruh negara masih menjadi tahanan militer selama konstitusi 2008 tidak melarang militer berpolitik. Konstitusi memberi separuh kursi di kedua dewan parlemen kepada militer. Disebutkan pula Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan perbatasan harus dijabat oleh para jenderal yang masih aktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suu Kyi telah menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan Thein Sein. Dia juga memuji militer, sebagaimana tentara Myanmar modern dibentuk oleh ayahnya. Suu Kyi juga tampil bersama para jenderal dalam parade militer di ibu kota Naypyitaw, di Hari Angkatan Bersenjata 27 Maret lalu.

REUTERS | NATALIA SANTI

Topik terpopuler:

Sprindik KPK
 | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono 

Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong 

Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut 

Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube 

Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.