TEMPO.CO, Kairo - Seorang tewas dan lebih dari 80 orang lainnya cedera dalam bentrokan di sekitar Katedral Ortodoks Koptik, Kairo Tengah, seusai pemakaman empat warga Kristen Mesir yang tewas akibat kekerasan dengan umat Islam, Ahad, 7 April 2013.
"Saya anggap serangan terhadap Katedral sama saja dengan menyerang saya," kata Presiden Mesir Mohammed Mursi dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita MENA, Ahad, 7 April 2013. Mursi juga memerintahkan "segera dilakukan investigasi dalam aksi bentrokan tersebut."
Konfrontasi warga Kristen-Islam meningkat di Mesir, yang dihuni mayoritas umat Islam sejak kejatuhan Presiden Husni Mubarak pada 2011. Kejatuhan presiden ini sekaligus memberikan kebebasan terhadap kelompok Islam garis keras yang terus-menerus mendapatkan tekanan pada masa pemerintahan otokrasi.
Kantor berita MENA menyatakan, 84 orang cedera dalam bentrokan yang berlangsung selama beberapa jam seusai upacara kematian di Katedral, markas gereja Koptik, itu. Mereka saling lempar batu, bom molotov, dan tembakan dengan senapan burung. "Menyusul upacara di Katedral, umat Kristen mulai melempari polisi dengan batu," kata saksi mata.
Umat Kristen juga merusak enam mobil, dua di antaranya dibakar. Aksi itu memicu kemarahan umat Islam yang tinggal di dekat gereja. Saksi mata mengatakan, "Mereka membalasnya dengan lemparan batu."
Mursi adalah seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin yang terpilih sebagai Presiden Mesir pada pemilu Juni 2012. Dia berjanji melindungi hak-hak umat Kristen Koptik yang berjumlah 10 persen dari 84 juta penduduk Mesir.
Kekerasan Ahad, 7 April 2013, merupakan buntut dari kerusuhan di El Khusus, Kairo Tengah, Jumat, 5 April 2013, yang mengakibatkan empat umat Kristen dan seorang muslim tewas. Kantor Kepresidenan dan para pemimpin tertinggi Islam mengutuk bentrokan Jumat "Yang terjadi setelah anak-anak Kristen mencorat-coret di dinding lembaga Islam di sana," kata saksi mata.
AL ARABIYA | AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat: Partai Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Ini Kelebihan dan Kelemahan Pengadilan Militer
Ini Rencana Ahok Soal Menggaji Pemulung
TNI Tegaskan Investigasi Cebongan Selesai
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?