TEMPO.CO, Washington - Dua personel FBI medatangi rumah mantan Direktur CIA, David Petraeus, Jumat. Menurut USA Today, keduanya datang untuk melakukan "wawancara" kepada mantan pejabat yang mundur karena kasus perselingkuhan itu.
Tak jelas apakah kedatangan mereka terkait dengan penyelidikan terhadap bekas kekasihnya, Paula Broadwell. Penulis biografinya itu kini berada dalam pengawasan FBI untuk dugaan mengakses dokumen rahasia saat ia bekerja menulis biografi Pertaeus.
Mantan komandan pasukan AS dan PBB di Afganistan tahun 2010 dan 2011 ini mengundurkan diri pada November tahun lalu. Di muka publik, ia meminta maaf kepada istrinya dan rakyat AS karena berselingkuh.
Para pejabat FBI mengatakan salah satu alasan penyelidikan berlangsung begitu lama adalah setiap dokumen harus benar-benar diperiksa untuk menentukan apakah diklasifikasikan atau tidak dan apakah sudah diakses oleh Broadwell atau belum.
Petraeus pertama kali bertemu Paula Broadwell di Harvard University pada 2006. Broadwell adalah mahasiswa pascasarjana di universitas ternama itu. Saat itu, Petraeus seorang letnan jenderal dan diundang menjadi pembicara tentang pengalamannya di Irak.
Sejak pertemuan itu, keduanya menjadi dekat. Kisah asmara keduanya terungkap secara kebetulan.
Beberapa bulan sebelum terungkap, kata seorang sumber FBI, seorang wanita melapor ke FBI karena menerima e-mail ancaman dari “seorang wanita lain”. FBI yang merespons laporan ini kemudian melacak asal mula e-mail tersebut. Hasilnya, terungkap sang pengirim adalah Paula Broadwell.
Semula, FBI mengira ini cuma kasus biasa. Namun, karena ini menyangkut Paula Broadwell, perempuan wartawan dan penulis yang cukup dikenal serta memiliki hubungan dekat dengan pejabat-pejabat di Pentagon, peretasan dilanjutkan.
Hasilnya membuat FBI terkejut. E-mail-e-mail yang disadap menunjukkan bahwa Paula memiliki hubungan dekat dengan Petraeus, sang bos CIA. Sumber Washington Post itu menggambarkan bahwa lalu lintas e-mail Paula dengan Petraeus sangat intens.
NBC | TRIP B