TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat bersumpah akan membela mati-matian sekutu dekatnya, Korea Selatan, dari ancaman serangan Korea Utara. Demikian keterangan Menteri Luar Negeri John Kerry kepada wartawan, Selasa, 2 April 2013.
Penjelasan tersebut, kata Kerry, sekaligus sebagai bentuk solidaritas yang disampaikan kepada rekannya, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung, seusai keduanya bertemu di Washington.
Dalam pertemuan tersebut, Kerry juga menyampaikan penolakannya terhadap retorika dari pemerintahan Korea Utara yang disampaikan dalam beberapa hari lalu. Utara, pada beberapa hari sebelumnya, mengatakan bahwa negaranya akan membuka kembali kompleks senjata nuklirnya.
Pernyataan Korea Utara juga mendapatkan kecaman dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Menurut dia, dia sangat terganggu dengan ancaman terbaru Pyongyang.
"Semuanya harus tenang. Masyarakat Republik Demokratik Rakyat Korea Utara tidak ingin bertabrakan dengan komunitas internasional. Ancaman nuklir bukanlah sebuah permainan."
Pada bagian lain, Amerika Serikat telah memasang radar canggih di pantai Jepang guna melacak misil Korea Utara serta mengirimkan kapal perang perusak menuju kawasan. Menurut juru bicara Pentagon, George Little, pemasangan radar jenis SBX System (Sea-Based X-Band Radar) sesuai jadwal dan tidak ada kaitannya dengan ketegangan di Semenanjung Korea.
Sebelumnya, pejabat Amerika Serikat membenarkan bahwa mereka telah mengirimkan kapal perusak anti-misil USS John McCain ke kawasan. Pentagon, ia menjelaskan, pada pengiriman awal mengerahkan kapal perusak sejenis, yakni USS Fitgerald.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Pati, Kota Seribu Paranormal
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas