Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesantren di Myanmar Terbakar, 13 Santri Tewas  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Sejumlah orang menggotong peti jenazah dalam upacara pemakaman bagi korban kebakaran di pemakaman Yaeway, Yangon, Myanmar, Selasa (2/4). Ribuan umat muslim menghadiri pemakaman 13 korban kebakaran yang terjadi di pesantren di distrik multi etnis Botataung, Yangon, Myanmar. REUTERS/Minzayar
Sejumlah orang menggotong peti jenazah dalam upacara pemakaman bagi korban kebakaran di pemakaman Yaeway, Yangon, Myanmar, Selasa (2/4). Ribuan umat muslim menghadiri pemakaman 13 korban kebakaran yang terjadi di pesantren di distrik multi etnis Botataung, Yangon, Myanmar. REUTERS/Minzayar
Iklan

TEMPO.CO, Yangon – Tiga belas anak tewas dalam kebakaran yang melanda sebuah panti asuhan muslim di Yangon, Selasa, 2 April 2013. Sebanyak 13 santri tewas dalam peristiwa tersebut. Di tengah meningkatnya kekerasan terhadap muslim di Myanmar, polisi segera menyatakan penyebabnya adalah korsleting listrik, tetapi masyarakat tidak percaya.

Api mulai menjalar sekitar pukul 3 dinihari dan mengepung 16 anak-anak yang sedang tidur di loteng yang sempit. Hanya tiga anak berhasil melompat menyelamatkan diri. Setelah api berhasil dipadamkan, polisi menempatkan tiga truk pasukan anti huru-hara di sekitar kompleks dua lantai di wilayah timur Yangon, yang terdiri atas sebuah mesjid, pesantren, dan asrama itu. Tidak ada laporan bentrokan terjadi di antara 200-an orang yang berkumpul. Beberapa warga mencurigai api sengaja disulut.

Petugas keamanan memblokir sebagian besar jendela-jendela gedung yang menghitam. Gedung tersebut terbakar dari dalam. Petugas baru berhasil memadamkan api sebelum fajar menyingsing.

Petugas polisi, Thet Lwin, di tempat kejadian menyatakan api dipicu oleh arus pendek. Dia menyebut tidak ada aktivitas kejahatan terkait aktivitas kebakaran. Namun, pernyataan itu langsung dicemooh warga. Tiap kali dia menyebut "arus pendek listrik", warga yang marah langsung berteriak dan meninju kendaraan di dekatnya.

Anggota mesjid Soe Myint mengatakan sebagian besar anak-anak tidur di lantai dasar ketika kebakaran terjadi. Mereka bisa menyelamatkan diri. Namun, 16 anak yang tidur di loteng terjebak ketika tangga yang menghubungkannya terbakar.

Zaw Min Htun, anggota organisasi pemuda muslim, mengaku dia langsung berlari menuju mesjid saat mendengar kabar kebakaran itu. “Umat muslim sangat marah,” katanya. Dia menuntut otoritas berwajib untuk menyelidiki insiden itu. “Anak-anak itu tidak bersalah. Seseorang telah membakar masjid.”

Zaw Min Htun  mengatakan tidak ada kabel terbakar di dalam masjid dan kotak sekering listrik dalam kondisi baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekerasan sektarian terhadap umat muslim di negara mayoritas berpenduduk Buddha tersebut telah berlangsung sejak pertengahan Maret lalu, dimulai dari Kota Meiktila. Puluhan orang tewas dan 10 ribu lainnya mengungsi.

IRRAWADDY | GUARDIAN UK | NATALIA SANTI

Berita Terpopuler:

Empat Bulan Mayat Veteran 'Parkir' di Depan Bar 
Wisatawan Asing Diperkosa di Brasil 

Menang Lomba Nyanyi, Perempuan Iran Dikecam

India Tolak Permohonan Paten Obat Kanker Novartis



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.