TEMPO.CO, Teheran - Jika X Factor Indonesia mempunyai Fatin Shidqia Lubis, maka di Iran dalam ajang Googoosh Music Academy, acara yang di-setting mirip, ada Ermia. Sama-sama masih muda dan berkerudung, Ermia fasih melantunkan lagu-lagu populer dengan suara yang membuat para juri berdecak kagum.
Namun di Iran diskusinya lebih panas lagi. Pasalnya, di negara Islam yang dikenal karena kontrol negara yang ketat ini, acara tersebut tak disiarkan di televisi resmi, melainkan di Manoto TV, stasiun televisi Iran di "pengasingan". Seperti saluran oposisi lainnya, Manoto (yang diterjemahkan sebagai "aku dan kamu") dapat diakses di Iran melalui antena parabola ilegal yang dipasang di atap.
"Di mana pun aku pergi, siapa pun yang aku kunjungi, pembicaraan adalah mengenai Googoosh Music Academy dan Ermia," kata Mehran, seorang warga Teheran, di Facebook. "Orang-orang di negara kita telah habis oleh segala macam kesulitan keuangan dan sosial. Acara ini seperti menggembirakan hati kita. Setidaknya untuk sementara waktu."
Setelah melalui serangkaian kompetisi, Ermia keluar sebagai pemenang. Ia berhak mengantongi hadiah uang US$ 25 ribu.
Dalam ajang ini, Ermia seolah menantang larangan agama dan negara untuk menyanyi di depan umum, apalagi untuk wanita yang sudah menikah. Kemenangan Ermia telah mendorong diskusi nasional, terutama di kalangan pengguna web Iran, tentang jilbab. Beberapa orang Iran yang lebih sekuler menuduhnya memiliki hubungan dengan Republik Islam karena dia berjilbab. Sementara yang lain--sebagian besar kaum konservatif Iran--menuduhnya berusaha menodai citra Islam.
Menurut situs Manoto, Ermia, seorang mantan mahasiswa filsafat di Teheran University, berasal dari kota kecil Khomein di barat daya Teheran. Kota ini adalah kota asal pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini. Ia kini tinggal di Jerman dengan suaminya.
Dia suka bernyanyi, kata situs web itu. "Tapi ia tidak pernah memiliki keberanian untuk berpartisipasi dalam suatu kompetisi menyanyi di masa lalu," tulisnya. "Dia meyakini tidak ada kontradiksi antara menyanyi dan berjilbab".
Hassan Taehrani, seorang seniman, menyatakan Ermia didukung banyak penggemar di Iran. "Ermia adalah favorit masyarakat di kota-kota kecil yang saya kunjungi," katanya. "Dia punya banyak pengikut bukan hanya karena ia bernyanyi dengan sangat baik, tetapi karena orang bersimpati dengannya."
Manoto TV diluncurkan pada tahun 2009 oleh Kayvan dan Marjan Abbassi, yang mengasingkan diri ke Inggris. Halaman Facebook TV ini di-like oleh lebih dari 1 juta orang, tertinggi untuk halaman Iran lainnya di Facebook.
Manoto TV menolak permintaan Guardian untuk diwawancara. Pertimbangan keamanan tampaknya membuat mereka berhati-hati.
GUARDIAN | TRIP B