TEMPO.CO, Damaskus - Koalisi Nasional, kelompok oposisi utama Suriah, menolak pengunduran diri Ahmed Moaz al-Khatib. Penolakan itu disampaikan hanya beberapa jam setelah pemimpin oposisi itu mengumumkan pengunduran dirinya lantaran frustrasi.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui laman Facebook, Ahad, 24 Maret 2013, Khatib membenarkan bahwa dirinya menyatakan mengundurkan diri dari kelompok pembangkang utama Suriah. Kelompok ini telah diakui oleh sejumlah negara sebagai perwakilan sah rakyat Suriah.
"Saya mengumumkan pengunduran diri saya dari Koalisi Nasional, agar saya dapat bekerja dengan bebas," ujarnya dalam sebuah pernyataan. "Selama lebih dari dua tahun, kami telah dibantai oleh rezim yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara dunia hanya melihat saja (aksi pembantaian)," kata Khatib.
Dia menambahkan, "Seluruh infrastruktur Suriah telah hancur, ribuan rakyat Suriah ditahan, ratusan ribu orang dipaksa mengungsi dan menderita, namun dunia internasional hanya melihat saja. Sedangkan mereka (rakyat) berjuang sendiri."
Pernyataan itu disampaikan Khatib beberapa jam setelah Liga Arab mengundang koalisi oposisi untuk menghadiri sebuah pertemuan di Qatar pekan depan. Liga Arab menunda keanggotaan Suriah dan mempertimbangkan kelompok koalisi sebagai perwakilan sah rakyat Suriah, menyusul konflik dua tahun yang menewaskan lebih dari 70 ribu orang.
Khatib adalah bekas imam dan seorang Islam moderat yang tumbuh dari lingkungan independen sebagai tokoh perwakilan perlawanan terhadap rezim Damaskus. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassim Al Thani, mengatakan bahwa dia menyesalkan keputusan yang diambil Khatib dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras
Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako