TEMPO.CO, Washington - Dewan Penasihat Intelijen Barack Obama telah memperingatkan bahwa intelijen Amerika Serikat terlalu berfokus pada operasi anti-teror dan tak memberi perhatian yang cukup terhadap Cina, Timur Tengah, dan titik kritis lainnya.
Harian Washington Post, Kamis 21 Maret 2013, menulis, dewan ini memperingatkan Presiden Barack Obama tahun lalu bahwa Central Intelligence Agency (CIA), Badan Keamanan Nasional, dan dinas rahasia lainnya terdistorsi oleh lebih dari satu dekade upaya kontraterorisme setelah serangan 11 September 2001.
Dewan penasihat, yang anggotanya termasuk Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan mantan senator David Boren, mendesak badan intelijen negara ini untuk lebih memperhatikan prioritas lain dan menyerukan perubahan signifikan dalam alokasi sumber dayanya.
Para pejabat intelijen AS memperingatkan bahwa setiap koreksi tentu harus cenderung bersikap penambahan daripada komprehensif. Sebab, masih ada kekhawatiran ancaman lanjutan dari Al-Qaeda, dan akibat lain dari upaya lembaga kontrateror selama dekade terakhir.
Washington Post menulis, Dewan Penasihat Intelijen, yang bertemu secara rahasia, terdiri atas 14 ahli. Banyak dari mereka pernah memegang jabatan puncak pemerintahan dan memiliki akses yang luas kepada pejabat intelijen dan laporannya.
HUFFINGTON POST | ABDUL MANAN