Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jagal Nazi Amon Goeth Tak Mati di Tiang Gantungan?  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Amon Goeth
Amon Goeth
Iklan

TEMPO.CO, Warsawa - Buku sejarah menyebut salah satu pimpinan kamp Nazi yang dikenal paling sadis, Amon Goeth, mati dieksekusi di tiang gantungan. Namun, sejarawan meyakini yang digantung adalah jagal Nazi yang berbeda, bukan dia.

Tokoh Nazi yang terkenal itu diabadikan dalam film berjudul Schindler's List. Goeth bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu orang Yahudi dan Polandia selama Perang Dunia Kedua. Eksekusi atasnya pada tahun 1946 sempat difilmkan dengan durasi tak sampai satu menit.

Sebuah video hitam dan putih menunjukkan algojo menuntunnya ke tiap gantungan. Namun, sebuah film dokumenter baru dari National Geographic menunjukkan video itu diambil tahun 1947 dan menunjukkan Dr Ludwig Fischer yang digantung, bukan dirinya.

Sampai saat ini, hampir tidak ada detail tentang kematian pembunuh massal nan sadis itu dalam catatan resmi. Juga, tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan jenazahnya.

Sejarawan Dr Suzannah Lipscomb percaya bukan dia yang digantung. Namu, Lipscomb  tidak percaya ia melarikan diri seperti petinggi Nazi lainnya, Adolf Eichmann dan Joseph Mengele. Ia menduga Goeth mati dibunuh.

Lipscomb berharap informasi tersebut akan menginspirasi para peneliti lain saat ini untuk mencari tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi pada Goeth hingga akhir hayatnya.

David Caldwell-Evans, direktur film dokumenter, mengatakan berdasarkan catatan akurat dan sumber Internet, Goeth mati di tiang gantungan. "Kami tahu dia dieksekusi dan ada satu pendapat yang belum dikonfirmasi yang mengatakan para algojo berjuang karena tingginya Goeth," katanya.

Namun, ia membenarkan tidak ada catatan di mana ia dimakamkan. "Dia bisa saja dikremasi dan abunya telah dibuang di sungai atau tubuhnya bisa jadi telah disumbangkan ke sekolah kedokteran. Kami tidak tahu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Goeth terkenal karena kerap melakukan pembunuhan dengan tangannya sendiri ketimbang menyuruh orang lain melakukannya. Dia adalah pimpinan kamp konsentrasi Kraksow-Plaszow  di Polandia. Dia dikenal senang menembak bayi untuk bersenang-senang dan menikmati sensasi ketika korban meninggal perlahan-lahan dan menyakitkan. Dalam film Schindler's List, Goeth dimainkan oleh Ralph Fiennes dalm meraih Oscar.

Goeth ditangkap pada tahun 1945 setelah pasukan Jerman melarikan diri ke Polandia dan diserahkan kepada pihak berwenang Polandia. Pada persidangan, Goeth dinyatakan bersalah memerintahkan pembunuhan hingga 8.000 orang Yahudi, membantai 2.000 orang lebih dengan menutup ghetto Krakow, dan memerintahkan pembunuhan beberapa ribu lebih dengan menutup kamp kerja paksa di Szebnie.

Korban menceritakan kengerian hidup di bawah komando Goeth dan kesaksian mengatakan bahwa ia membunuh tahanan untuk kesenangan pribadi. Misalnya saja, memerintahkan dua anjingnya untuk membantai tahanan hingga tewas.

Goeth ditangkap oleh Gestapo pada tahun 1944, tapi tuduhan itu dibatalkan saat Jerman menghadapi kekalahan oleh Sekutu. Ia ditangkap lagi pada tahun 1945, kali ini oleh pasukan AS dan diadili pada tahun 1946 di Pengadilan Polandia di Krakow. Goeth dinyatakan bersalah pada tanggal 5 September 1946 dan dieksekusi pada 13 September tahun yang sama.

MAIL ONLINE | TRIP B

Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi

Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis

Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK

Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP

Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .


Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Melawan Neo-Nazi Sendirian
Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.


Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Reaksi Angela Merkel, dalam sidang Bundestag (Dewan rendah parlemen Jerman) di Berlin, Jerman, 29 Januari 2015. (Tobias Schwarz/AFP/Getty Images)
Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Presiden Joko Widodo disambut oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman utara, 7 Juli 2017. Sejumlah pejabat yang turut serta dalam rombongan Presiden di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Ka
Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.


Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ilustrasi. (Unay Sunardi/TEMPO)
Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.


Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Kanselir Jerman, Adolf Hitler, memberi hormat khas Nazi dalam acara partainya di depan gereja di Nuremberg, Jerman, 1934. Salam hormat khas Hitler ini dilarang di sejumlah negara terkait kekejaman dan aksi genosida yang pernah dilakukan Nazi. Mondadori Portfolio via Getty Images
Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.


Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi berjaga di tempat kejadian perkara serangan pisau di sebuah perbelanjaan di Hamburg, Jerman, 28 Juli 2017. REUTERS/Morris Mac Matzen
Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.


Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Seyran Ates, pendiri masjid liberal pertama di Jerman, Ibn-Rushd-Goethe-berkhotbah dalam pembukaan masjidnya tersebut di Berlin, Jerman, 16 Juni 2017. Dalam membangun masjidnya tersebut di dalam gereja, Ates memperbolehkan semua golongan dan kalangan umat seperti Sunni, Syiah, homoseksual, dll, untuk beribadah bersama. AP Photo
Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.